kievskiy.org

Kerap 'Mesra' di Depan Publik, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Disebut Pasangan Pilpres 2024 Paling Masuk Akal

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai adu penalti di Jakarta International Stadium, Papanggo, Jakarta Utara..
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai adu penalti di Jakarta International Stadium, Papanggo, Jakarta Utara.. /Humas Jawa Barat

PIKIRAN RAKYAT - Intensitas pertemuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertambah seiring dengan dipilihnya Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta dipilih sebagai Co-Chairs Indonesia pada Outreach Groups U20 Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. 

Mereka kerap tampil di depan publik secara formal maupun informal seperti ketika beradu penalti di Jakarta International Stadium (JIS) beberapa hari yang lalu. Chemistry keduanya terlihat apik. 

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi mengatakan, terkait kemungkinan kemesraan kedua pemimpin ini dilirik menjadi satu paket pencalonan pada Pilpres 2024, Karim melihat ada sejumlah peluang positif yang bisa dibaca dari berbagai sisi. 

"Jika keduanya maju, tidak ada yang salah. Kapasitas, pengalaman, dan performance keduanya bagus. Sebagai gubernur, mereka menangani urusan yang dikelola presiden meski dengan lingkup dan skala yang berbeda. Jadi, gubernur adalah tangga menuju kepresidenan yang paling masuk akal," katanya, Jumat 18 Februari 2022.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Bongkar Alasan Dicerai Vicky Prasetyo, Gara-Gara 'Teman'?

Persoalannya, menurut Karim keduanya dikenal bukan sebagai pimpinan atau kader partai politik.  Padahal, sampai saat ini tiket capres seakan-akan sudah seperti "diborong" oleh ketua partai. 

"Hanya ini persoalannya. Apakah [pasangan ini] kartu mati? Tidak, bahkan jika pimpinan parpol jeli, jarak yang dibangun RK dengan parpol misalnya, bisa menjadi nilai tambah dalam pandangan publik," katanya. 

Menurut dia, di tengah performance parpol yang masih turun naik, penilaian terhadap calon yang bisa menjaga jarak proporsional dengan parpol akan menggugah simpati publik, dan kerelaan untuk mendukungnya.

Baca Juga: Penyesalan Doddy Sudrajat Sebelum sang Ayah Meninggal: Saya Sempat Izin kepada Pak Faisal

"Jadi, saya menilai (keduanya) tidak ada persoalan dalam hal kapasitas, kapabilitas, dan keberterimaan publik. Batu ujinya hanya ada pada parpol dalam memilih dan memajaukan kandidat," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat