PIKIRAN RAKYAT – Menanggapi aksi mogok produksi pengrajin tahu dan tempe, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menyampaikan bahwa pemerintah sedang menyusun langkah intervensi dan mencari jalan alternatif.
Ditemui awak media Antara, pekerja pabrik tahu dan tempe di Indramayu tengah beristirahat di tempat kerjanya ketika melakukan mogok produksi, Sabtu, 19 Februari 2022.
Kendati direncanakan akan dimulai pada 21 Februari 2022 nanti, para pengrajin Indramayu ini berinisiasi untuk mempercepat gerakan, sebagai bentuk protes terhadap harga kedelai yang terus merangkak naik.
Naiknya harga kedelai sampai di harga Rp11.000 per kilogram, mencetuskan ide aksi protes pengrajin di Pulau Jawa Barat, yang ditetapkan secara kompak hingga Rabu, 23 Februari nanti.
Baca Juga: Direktur Olahraga Tokyo Verdy Ungkap Alasan Boyong Pratama Arhan Merumput di Liga Jepang
Oke Nurwan menyampaikan bahwa kenaikan harga kacang kedelai dalam negeri disebabkan lantaran tingginya harga kacang kedelai impor.
Untuk itu pihak pemerintah akan melancarkan beberapa intervensi guna memastikan 150 ribu perajin tempe dan tahu di Indonesia bisa tetap berproduksi.
Salah satu intervensi yang dimaksud Oke ialah berkomunikasi dengan importir agar tetap menyiapkan bahan baku makanan tersebut.
Baca Juga: Ramai Dikeluhkan Pembalap MotoGP Dunia, Alat Berat Siap Kelupas Aspal Sirkuit Mandalika