kievskiy.org

Anomali Cuaca, Masyarakat Khususnya Petani Unggas Mesti Waspadai Flu Burung

ILUSTRASI ayam, unggas, flu burung.*
ILUSTRASI ayam, unggas, flu burung.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat, khususnya peternak unggas, meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus H5N1 atau flu burung seiring masih adanya anomali cuaca yang berpotensi meningkatkan penyakit unggas.

"Cuaca yang tidak menentu (anomali cuaca) kadang panas, kadang hujan deras memiliki potensi memicu berbagai penyakit unggas, salah satunya flu burung," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan, Dinas Pertanian DIY, Anung Endah Swasti, di Yogyakarta, Senin 11 Mei 2020.

Meskipun angka kematian burung akibat flu burung saat ini menurun drastis dibandingkan Tahun 2016, kata dia, antisipasi tetap harus ditingkatkan.

Baca Juga: Info Ramadhan 1441 H, Tradisi Unik Bulan Puasa di Irak, Permainan Cincin di Kedai Teh dan Kopi

“Saat ini memang belum ada laporan berarti mengenai flu burung. Namun bisa saja tiba-tiba sudah merajalela seperti beberapa tahun silam. Ini yang perlu diwaspadai,” ujarnya.

Distan DIY melalui 60 petugas Unit Respon Cepat (URC) yang tersebar di seluruh kabupaten juga mengintensifkan pemantauan kemungkinan adanya ternak unggas yang terjangkit virus flu burung atau penyakit lainnya, seperti newcastle disease atau tetelo.

Kondisi cuaca yang tidak menentu, menurut dia, dapat mengakibatkan daya tahan unggas menurun sehingga rentan terserang penyakit."Berbeda jika dalam kondisi cuaca normal unggas cenderung memiliki daya tahan yang kuat," katanya.

 Baca Juga: PMI Jabar Bagikan Masker di Pasar Tradisional

Kasus yang paling besar, yakni matinya 3.900 burung puyuh dan puluhan unggas jenis lain di Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo."Angka kematian akibat virus terus menurun sampai sekarang, misalpun ada jumlahnya di bawah sepuluh ekor," tuturnya.

Menurut Anung, pencegahan merebaknya virus flu burung dapat dilakukan dengan menerapkan biosecurity. Biosecurity, menurut dia, terdiri atas tiga tahap, yakni pemilihan lokasi kandang dengan baik, pembuatan pagar kandang, serta manajemen kandang, termasuk pemberian disinfektan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat