kievskiy.org

Masih Ada Banjir Rob, Ganjar Pranowo Mengaku Kena Marah-marah Warga

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo terjebak banjir rob.*
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo terjebak banjir rob.*

PIKIRAN RAKYAT – Bencana air pasang laut, banjir rob melanda Kabupaten Demak Jawa Tengah.

Rob  menggenangi  beberapa lokasi pemukiman  terjadi cukup parah. Banjir air pasang laut  yang dipicu oleh   daya tarik bulan diperkirakan baru akan surut dua hari ke depan.

Daerah paling terdampak rob di Kabupaten Demak adalah Sayun. Di lokasi itu, air rob bahkan sampai masuk ke rumah dan menggenangi jalan raya sehingga menimbulkan kemacetan.

Baca Juga: Angkutan Alternatif Pengganti Disiapkan, Masyarakat Masih Memaksa Naik KRL Meski Dibatasi

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya selalu memantau perkembangan rob yang terjadi di Kabupaten Demak.

Bahkan, dirinya sudah meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan PSDA Jateng untuk kerja ekstra menanani masalah rob itu.

"Saya minta ke BBWS dan PSDA, mana yang bisa dipompa dan dimasukkan ke Sringin, maka harus dilakukan. Hari ini sudah dicek ke lapangan. Termasuk Perhubungan saya minta terjun agar semuanya terkendali dan tidak terjadi gangguan," katanya.

Baca Juga: Bulog Targetkan Serap 650 Ribu Ton Beras pada Panen Raya

Hasil monitoring yang ada, kondisi rob memang naik mulai tanggal 10 Mei lalu. Hal itu terjadi karena sehingga air laut naik. Kondisi terparah terjadi mulai tanggal hari ini, yakni 14-16 Mei, dan akan mulai surut pada tanggal 17 Mei.

"Sayung memang menjadi perhatian saya secara khusus. Hanya saya harus menjelaskan pada masyarakat, kami akan menyelesaikan itu dengan program Tol Laut. Tapi karena proyek itu belum selesai, saya minta masyarakat bersabar," ucapnya.

Dari laporan yang diterimanya, kondisi rob memang masih cukup tinggi. Hal itu disebabkan karena sejumlah proyek belum selesai digarap di Jateng.

Baca Juga: Di Luar Terdampak Covid-19, Jumlah Pengangguran di Jawa Barat Naik sejak Februari 2020

Ganjar mencontohkan, proyek tanggul raksasa di Pekalongan sudah hampir rampung, proyek normalisasi sungai, kolam retensi dan polder di Kota Semarang juga sudah berjalan. Hal itu membuat kondisi dua daerah tersebut mulai terkendali.

"Itu proses lama, di Semarang saja butuh waktu lima tahun persiapan, dan hari ini mulai ada hasilnya," tegasnya.

Kondisi rob Sayung lanjut Ganjar memang cukup parah. Banyak warga yang marah-marah kepadanya karena memang kondisi seperti itu.
 
Pihaknya juga akan memberikan tindakan darurat apabila masyarakat yang terdampak rob membutuhkan. Kebutuhan logistik dan makanan sudah siap apabila memang diperlukan.

"Saya menawarkan kalau memang butuh logistik, kami sudah siap. Tinggal pemerintah daerah mengajukan ke kami untuk kebutuhan itu," tambahnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat