PIKIRAN RAKYAT - Ribuan orang di Indonesia berkerumun saat meninggalkan Jakarta untuk pergi ke kampung halamannya belum lama ini.
Hal tersebut membuat kekhawatiran akan penyebaran virus corona semakin meluas dan menambah daftar kasus di Indonesia.
Meskipun pemerintah telah melakukan larangan bepergian, Indonesia dihadapkan eksodus massal pada hari raya Idulfitri.
Baca Juga: Pernah Lawan WHO Soal Virus Flu Burung, Siti Fadilah: Saya Stop Tanpa Vaksin, tapi Pakai Politik
Presiden Joko Widodo telah melarang orang bepergian untuk liburan di akhir Ramadhan, tetapi meskipun ada kekhawatiran dari para ahli medis, beberapa orang telah diizinkan untuk pergi jika mereka memberikan bukti alasan untuk bepergian dan sertifikat kesehatan.
Sekitar 60 penerbangan sehari di Jakarta yang mengangkut 4.000 penumpang melayani tujuan domestik menjelang liburan Idulfitri mulai akhir pekan ini, kata Angkasa Pura, operator bandara utama Indonesia.
"Saya akan pulang ke rumah karena kontrak kerja saya sudah selesai," kata Irawati Utami, 36, seorang pekerja rumah tangga menjelang penerbangannya.
Baca Juga: Masuki H-3 Lebaran 2020, Tol Cileunyi Sepi dari Para Pemudik
Indonesia mengumumkan larangan perjalanan udara dan laut domestik pada awal Ramadhan untuk mengatasi wabah tersebut tetapi sejak itu meredakan beberapa pembatasan tersebut, memicu kebingungan dan kritik di antara kelompok masyarakat sipil.