PIKIRAN RAKYAT - Istana Negara disebut pengamat politik mendapatkan sinyal palsu dari tukang cendol terkait dukungan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi, muncul usulan supaya orang nomor satu di Indonesia itu memperpanjang masa jabatannya atau menjabat selama tiga periode.
Sejumlah survei dilakukan oleh beberapa surveyor terkait usulan tersebut.
Terbaru, muncul seorang penjual cendol yang memberikan ulasan pada suatu video yang diunggah di YouTube.
Usut punya usut, penjual cendol itu dikabarkan dibayar Ro200 ribu untuk memberikan tanggapan terkait usulan Jokowi tiga periode.
Tukang cendol tersebut berujar jika ucapannya bukan merupakan narasi buatan orang yang mengaku YouTuber.
Meskipun demikian, tukang cendol tersebut disinyalir tidak memberikan pendapat yang jujur mengenai Jokowi tiga periode.
"Itu poin saya. Jadi orang berpikir bahwa tukang cendol dibohongi oleh tukang cendol karena jawabannya seolah-olah mendukung, padahal tidak," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.