kievskiy.org

Warga Dituduh Bersalah Atas Kelangkaan Minyak Goreng, Sikap Pemerintah Dinilai Tak Layak

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat melakukan sidak di Jakarta terkait kelangkaan minyak goreng.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat melakukan sidak di Jakarta terkait kelangkaan minyak goreng. /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah dinilai  tidak layak dalam mengambil sikap soal penimbunan minyak goreng.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menuduh para warga menimbun minyak goreng di dapur yang membuat barang tersebut sulit didapatkan.

Pernyataan Lutfi kemudian menjadi polemik, ditambah dengan banyak warga yang kesulitan mendapatkan minyak goreng tetapi dituduh menimbun.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Official, pengamat politik tersebut menyebutkan jika tuduhan yang diberikan Lutfi merupakan hal yang serius.

Baca Juga: Pakar Unpad Sebut Vladimir Putin Kagumi Rakyat Indonesia yang Berani Menentang Hegemoni AS

Rocky Gerung juga tidak habis pikir dengan tuduhan yang dilayangkan ole Mendag, pasalnya, warga hanya bisa mendapatkan dua liter minyak goreng untuk satu kali transaksi.

"Bagaimana mungkin mengantre hingga delapan jam hanya untuk mendapatkan dua liter lalu dibilang menimbun. Kalau dia menimbun, dia mestinya ambil 100 liter per hari. Ini cuma dua liter," kata Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky Gerung menilai ketika masyarakat menimbun minyak goreng di dapur, hal tersebut berkaitan dengan kelangkaan salah satu kebutuhan pokok di dapur itu.

Tak bisa dipungkiri, pada saat ini minyak goreng sedang langka dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan waktu dan tenaga. Sementara itu, tidak setiap saat masyarakat bisa mendapatkannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat