kievskiy.org

Jokowi Soroti Kegagalan Soekarno dan Soeharto Memindahkan IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan di balik keputusan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Jokowi berkemah di titik nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur, pada Senin, 14 Maret 2022.

Sebelum berkemah, Jokowi menggelar prosesi penyatuan tanah dan air ke dalam Kendi Nusantara yang diserahkan oleh masing-masing Gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia.

Rangkaian agenda itu menandai awal dari proyek pembangunan IKN sebagai ibu kota negara baru menggantikan DKI Jakarta.

Baca Juga: Kampanye Neo-Nazi Makin Gencar hingga Muncul di Situs Raksasa Ritel Online AS

Jokowi menjelaskan, gagasan dan kajian untuk memindahkan IKN sebenarnya sudah bergulir sejak lama.

"Ini kan sebetulnya sudah dari proses yang panjang. Gagasan untuk memindahkan ibu kota sudah pernah diputuskan oleh Bung Soekarno, kira-kira di tahun 1957," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 15 Maret 2022.

Namun, pada era Soekarno, gagasan itu gagal terealisasi karena adanya pergolakan. "Tapi karena pergolakan, mundur-mundur akhirnya enggak jadi," ucap Jokowi.

Hal serupa terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, rencana perpindahan IKN gagal terwujud karena adanya peristiwa Reformasi tahun 1998.

"Saat Presiden Soeharto juga sama, ingin memindahkan dari Jakarta ke Jawa Barat. Tapi juga tidak jadi, karena ada peristiwa '98," tutur Jokowi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat