PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi sejak 1 April 2022 kemarin menuai kekecewaan masyarakat.
Apalagi, kenaikan harga Pertamax yang semula berada pada kisaran Rp9.000 per liter tersebut terjadi di tengah naiknya sejumlah harga bahan pokok.
Tidak hanya itu, naiknya harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini juga membuat publik kembali menyinggung momen air mata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tumpah.
Baca Juga: Inggris Mulai Rasakan Serangan 'Perang Total' ke Rusia, Siap-Siap Krisis Pasokan Gas
Hal itu terjadi pada tahun 2008 silam, ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden.
Pada saat itu, Megawati Soekarnoputri menjadi perhatian karena menangis saat SBY menaikan harga BBM.
Melihat SBY yang berencana menaikan harga BBM, sejumlah elite PDIP menyambutnya dengan isak tangis.
PDIP menilai bahwa kebijakan kenaikan harga BBM menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok, barang, dan jasa lainnya terus meningkat.
Sementara daya beli masyarakat pada saat itu dinilai semakin menurun.