PIKIRAN RAKYAT - Ahli Ekonomi, Rizal Ramli sebut rakyat Indonesia empat kali lebih menderita di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibandingkan dengan saat krisis moneter 1998.
Isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu semakin melebar. Pakar dan tokoh dari berbagai sektor ikut menyuarakan kegelisahannya.
Termasuk juga Rizal Ramli. Dia mengklaim kondisi ekonomi masyarakat Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi jauh lebih susah dibanding era Presiden Soeharto.
Kenaikan harga berbagai komoditas penting, cederanya sistem demokrasi, hingga hukum yang tumpul menjadikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah makin terkikis habis.
Baca Juga: Bentangkan Spanduk Tolak 3 Periode, Masa Demo Mahasiswa 11 April 2022 Bergerak ke Gedung DPR
“Ini memang susah dibantah. Kondisi ekonomi rakyat hari ini 3-4 kali lebih susah dibanding Maret-April 1998,” ucap Rizal Ramli, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter-nya, Senin, 11 April 2022.
Dia menyertakan cuitan tersebut dengan gambar berupa daftar peristiwa yang menandai kegagalan pemerintah Presiden Jokowi.
Diantaranya kenaikan tarif pajak, tarif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), harga bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan Gas.
Baca Juga: Viral Video Anonymous Beri Peringatan pada BIN Indonesia
Selain itu kenaikan signifikan juga terjadi pada sembilan bahan pokok dan komoditas minyak goreng. Situasi negara semakin sulit dengan bengkaknya utang luar negeri yang belum terbayarkan.