kievskiy.org

Kemiskinan di Jawa Tengah Naik Drastis, Peran Negara Dipertanyakan

Ilustrasi kemiskinan.
Ilustrasi kemiskinan. /Pixabay/Frantisek_Krejci

PIKIRAN RAKYAT - Peran negara disorot terkait kemisikinan yang terjadi di Jawa Tengah.

Pada tahun 2021, kemiskinan di Jawa Tengah tercatat ada di lima daerah.

Tercatat dalam Surat Edaran Kementerian Sekretariat Negara Sekretariat Wakil Presiden Nomor: B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022 ditetapkan 212 kabupaten/kota di 25 provinsi sebagai prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di tahun 2022.

Dari 212 kabupaten/kota di 25 provinsi Jateng mencatatan rekor kenaikan kemiskinan ekstrem dari 5 menjadi 19 daerah.

Baca Juga: Hepatitis Misterius Dipastikan Hanya Menyerang Anak-Anak Hingga Usia 16 Tahun

Data tersebut dibenarkan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimun atau yang biasa disapa Gus Yasin dengan menyebutkan jika Covid-19 dan kenaikan harga sembako menjadi penyebab beurtambahnya kemiskinan tersebut.

Target prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yaitu Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Rembang, Pati, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes.

"Jadi di Jawa itu kemiskinannya naik drastis dan ini yang sebtulnya mau disembunyikan dengan isu-isu tiga periode, IKN, macam-macam. Nah itu bertemu lah di situ kemiskinan di Jawa," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Melihat kemiskinan di Jawa, Rocky Gerung menyoroti pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menyebutkan jika Indonesia masih memiliki uang sekira Rp400 triliun yang berasal dari keuntungan ekspor komoditas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat