kievskiy.org

Soal Gorden Rumah Dinas DPR Puluhan Miliar Rupiah, Demokrat: Rakyat Lagi Susah, Laundry Saja

Gedung DPR.
Gedung DPR. /Antara/Fauzan

PIKIRAN RAKYAT - Rencana pergantian gorden rumah dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai tidak depat jika dilakukan dalam saat ini. Menurut Anggota DPR Anwar Hafid, rencana itu tidak elok karena rakyat sedang susah.

"Waktunya tidak tepat. Rasanya tidak elok mempertontonkan ini di saat rakyat sedang susah," katanya di Jakarta pada Rabu, 11 Mei 2022.

Anwar berpendapat, jika pengadaan tender gorden rumah dinas anggota DPR sangat kontraproduktif dengan kondisi masyarakat saat ini.

"Ini sangat kontraproduktif, gorden ini kan cuma aksesoris. Saya secara pribadi menolak pengadaan gorden. Sudahlah, sekarang gorden yang ada di-laundry saja," ucap politisi Partai Demokrat itu.

Baca Juga: Jokowi Santai Berfoto Ria dengan Kerumunan, Tim Pengawal AS Dibuat Terkejut

Baca Juga: Amerika Kecam China-Rusia karena Menentang Sanksi PBB untuk Korea Utara

Hal itu kata dia, sejalan dengan arahan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar seluruh kadernya di struktural partai maupun kader yang diberikan amanah menjadi dewan senantiasa 'berkoalisi dengan rakyat'.

"Ketum kami, AHY, sejak awal mengarahkan mengenai koalisi dengan rakyat yang diusung Partai Demokrat. Bahwa seluruh kader harus senantiasa mendengarkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Dahulukan kepentingan rakyat," kata Anwar menegaskan.

Mantan Bupati Morowali dua periode itu menambahkan, kritik yang dilayangkan kepada AHY karena Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso adalah kader Demokrat juga dirasa kurang tepat.

Sebab pengambilan keputusan pada alat kelengkapan dewan (AKD) BURT itu bersifat kolektif kolegial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat