kievskiy.org

Soal Dugaan Adanya Mafia Minyak Goreng, Zulkifli Hasan: Tak Ada, Untung Lebih Hal Biasa dalam Berdagang

Warga membeli minyak goreng di Bazaar Minyak Goreng Murah Asia Pulp & Paper Sinar Mas di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu 20 April 2022.
Warga membeli minyak goreng di Bazaar Minyak Goreng Murah Asia Pulp & Paper Sinar Mas di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu 20 April 2022. /Antara/Nova Wahyudi

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menetapkan target persoalan minyak goreng dapat selesai hanya dalam waktu 2 bulan.

Dari mulai distribusi, ketersediaan, hingga pengendalian harga minyak goreng, dia berjanji akan jalankan metode taktis supaya seluruh prosesnya terkendali.

Terkait dugaan mafia minyak goreng (migor) sebagai akar permasalahan, Mendag yang baru menjabat pada 15 Juni 2022 itu mengaku tidak setuju.

Dia meyakini, persoalan distribusi, ketersediaan, dan pengendalian harga minyak goreng yang menyengsarakan rakyat beberapa bulan terakhir tak ada sangkut pautnya dengan oknum mafia.

Baca Juga: Mendadak Sambangi Kantor Polisi, Puput Ungkap Kondisi sang Putri usai Lalui Pengalaman Tak Mengenakan

Kepada media, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa persoalan migor utamanya diakibatkan oleh lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) di dunia.

Klaim itu diucapkannya, usai ditemui di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 20 Juni 2022.

"Enggak, saya kira (persoalan minyak) bukan soal mafia. Tidak ada mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat, nah ada keterlambatan kita mengantisipasi," kata Mendag, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Profil Jhonny van Beukering, Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Kini Jadi Penjaga Pintu Kelab Malam

Zulkifli Hasan melanjutkan, kenaikan harga minyak sawit dunia normalnya merupakan keuntungan buat Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat