kievskiy.org

Penyebab Anak-anak Suku Asmat Kesulitan Akses Pendidikan Diungkap Pemerintah

Ilustrasi. Anak-anak Suku Asmat kesulitan mengakses pendidikan, pemerintah mengungkap penyebabnya.
Ilustrasi. Anak-anak Suku Asmat kesulitan mengakses pendidikan, pemerintah mengungkap penyebabnya. /Pixabay/Monoar_CGI_Artist

PIKIRAN RAKYAT - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat Barbalina Toisuta melaporkan, hampir 25 persen anak-anak Suku Asmat hanya menempuh pendidikan sampai kelas 4 Sekolah Dasar (SD).

Menurut Barbalina Toisuta, salah satu faktor yang menghambat anak-anak Suku Asmat mengakses pendidikan adalah kondisi orangtua. Sebagian orangtua mereka masih hidup sebagai peramu yang nomaden.

"Di sini untuk masuk sampai dia sekolah gratis, pemerintah juga beri bantuan. Tapi itu (putus sekolah) karena mereka tidak ada perhatian orangtua, karena mereka punya kalau di Asmat ini posisi mata pencahariannya peramu," kata Barbalina dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 21 Juni 2022.

Perpindahan itu tidak menentu karena bergantung dengan tempat yang sedang mereka tinggali, apakah mendapatkan penghasilan atau tidak.

Baca Juga: PDIP Sebut Kemiskinan di Jakarta Meningkat, Era Ahok-Djarot Dianggap Lebih Baik

Dia juga mengatakan, warga Suku Asmat bisa tinggal dan bekerja di hutan selama hampir satu tahun sambil membawa anak-anak mereka.

Kondisi yang demikian, kata Barbalina, membuat anak-anak Suku Asmat kesulitan mengikuti jadwal kegiatan belajar di sekolah.

Anak-anak itu ada yang baru lulus SD pada usia 14 tahun, bahkan 18 tahun.

Selain itu, warga Suku Asmat pada umumnya masih kurang memperhatikan kepentingan pendidikan anak-anak mereka. Bahkan, masih ada yang sama sekali tidak mendaftarkan anak-anak mereka untuk bersekolah.

Baca Juga: Bobotoh Geruduk Graha Persib, Minta Klub Sampaikan Permohonan Maaf Usai Dua Suporter Tewas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat