kievskiy.org

Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Pengamat: Langkah Awal Agar Bumi Jauh dari Perang

Presiden Jokowi disambut Presiden Ukraina  Volodymyr  Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu 29 Juni 2022.
Presiden Jokowi disambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu 29 Juni 2022. / BPMI Setpres/Laily Rachev

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat ekonomi politik Didik J. Rachbini menilai misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia merupakan secercah harapan dan langkah awal agar bumi lebih damai dan jauh dari perang.

Menurut Didik, yang juga Rektor Universitas Paramadina, perang di zaman super modern seperti sekarang ini sangat tidak populer dan sangat membahayakan seluruh umat manusia di bumi.

Perang jelas merupakan sebuah kebodohan kolektif karena jika seluruh persenjataan sangat super modern dikeluarkan atas dasar emosi marah para pemimpinnya.

Baca Juga: Jokowi Naik Pesawat dari Polandia, Terbang ke Rusia untuk Bertemu Vladimir Putin

Maka bukan hanya negara yang berperang, tetapi seluruh isi bumi terancam dan bahkan hancur karena begitu kecanggihan super dari peralatan perang pada zaman ini.

“Bom nuklir lebih setengah abad yang lalu, pada tahun 1945 sudah mampu membumihanguskan dua kota Jepang. Apalagi teknologi persenjataan modern sekarang, pasti lebih dahsyat daya hancurnya dibandingkan tujuh dekade yang lalu,” kata Didik dalam catatannya di Jakarta pada Kamis, 30 Juni 2022.

Karena itu, lanjut profesor ini, pemimpin negara besar yang jengah itu harus berpikir lebih jauh akibat dari perang seperti sekarang ini.

Baca Juga: Pakar: Kunjungan Jokowi ke Rusia-Ukraina Buktikan Sikap Indonesia yang Tegas dan Tidak Bisa Diintervensi

Sebaliknya, harus ada lebih banyak hadir pemimpin yang menjalankan misi perdamaian dibandingkan dengan unjuk kegagahan dan kepongahan untuk mengobarkan perang seperti masa perang dunia kesatu dan kedua.     

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat