kievskiy.org

DLH Duga Kuat Kematian Ikan Sapu Sapu di Kali Baru karena Limbah

Ilustrasi limbah.
Ilustrasi limbah. /Pexels/Stijn Dijkstra

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor (PPLH IPB) menyelidiki penyebab kematian ikan sapu-sapu di Sungai Kalibaru Timur, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan bahwa setelah kejadian kematian massal Ikan Sapu-Sapu di Sungai Kalibaru Timur pada tanggal 11 Juli 2022, pihaknya melakukan investigasi dengan mengambil sampel air sungai di lokasi kejadian pada hari yang sama.

"Sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) Provinsi DKI Jakarta untuk dianalisis lebih lanjut," katanya dalam ketetangan resmi yang diterima Jumat 29 Juli 2022.

Asep mengungkapkan, dari hasil analisis memang terjadi peningkatan nilai cukup tajam pada hari kejadian untuk beberapa parameter kualitas air jika dibandingkan dengan data kisaran hasil pemantauan rutin serta baku mutu.

Baca Juga: Hasil Uji Emisi Dipastikan Wajib untuk Pajak Kendaraan Mulai Desember 2022, Ini Penjelasan DLH Jakarta

DLH, kata dia, setiap tahun secara rutin melakukan pemantauan kualitas air sungai pada empat periode mewakili musim hujan, kemarau, dan peralihan antarmusim di 120 titik pemantauan di seluruh Jakarta.

Beberapa parameter kualitas air yang ditemukan peningkatan cukup tajam, ungkap Asep, di antaranya BOD yang pada saat kejadian bernilai 68 mg/L (baku mutu 3 mg/L), COD 309 mg/L (baku mutu 25 mg/L), dan Fecal Coliform 1.400.000 MPN/100ml (baku mutu 1.000 MPN/100ml).

Penyebab kematian massal Ikan Sapu Sapu saat itu, ungkap Asep, berdasarkan kajian PPLH IPB diduga kuat berasal dari aktivitas domestik yang tidak biasa, seperti pembuangan limbah dengan debit yang sangat besar atau kejadian khusus lainnya.

"Diperkirakan jenis ikan yang dominan di ruas sungai tersebut adalah Ikan Sapu Sapu," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat