PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Menurut Jokowi ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu pengalihan subsidi BBM. Nantinya subsidi BBM akan dialihkan.
Pasalnya, lebih dari 7 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, menurut Jokowi mestinya uang negara harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada orang yang kurang mampu.
Gejolak minyak dunia tak bisa dihindari, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah telah melakukan banyak upaya.
Orang nomor satu di Indonesia ini menyebut Pemerintah telah meningkatkan besaran subsidi dan kompensasi energi di APBN 2022, sebanyak tiga kali lipat.
Baca Juga: Fuji Curhat Usai Dihujat Dicuekin Ashanty, Begini Kata Ria Ricis
“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus,” ucap Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 03 September 2022, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Adapun BBM subsidi yang akan mengalami penyesuaian harga disebut ada beberapa jenis. Bahkan sebagian subsidi akan dialihkan.
Sedangkan subsidi akan dialihakn untuk =Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun, Rp9,6 triliun untuk diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk subsidi upah Rp600.000, dan Rp2,17 Triliun untuk bantuan angkutan umum, ojol, serta nelayan.
Selain itu, dalam konferensi pers tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebutkan harga kenaikan BBM diantaranya.