PIKIRAN RAKYAT - Partai Buruh menyatakan bakal menggelar aksi besar-besaran menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar hingga Pertalite.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi itu akan dilakukan pada September 2022.
"(Khusus) di Jakarta, aksi akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta Pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.
"Pimpinan DPR an Komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 September 2022.
Baca Juga: Fuji Curhat Usai Dihujat Dicuekin Ashanty, Begini Kata Ria Ricis
Selain di Jakarta kata Iqbal, aksi juga bakal digelar secara serentak diseluruh wilayah Indonesia di antaranya Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, dan Pekanbaru.
Kemudian Bengkuku, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Gorontalo. Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.
"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung istilah tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," tuturnya.
Iqbal pun menjelasakan alasannya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Pertama kenaikan tersebut justru akan menurunkan daya beli masyarakat yang saat ini tengah turun 30 persen.