kievskiy.org

Sejarah Hari Ini: Pecahnya Pemberontakan PKI Madiun 1948, Berawal dari Propaganda Anti Pemerintah yang Sah

Ilustrasi komunis.
Ilustrasi komunis. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Pemberontakan PKI Madiun, 18 September 1948, menjadi salah satu peristiwa kelam yang pernah tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia, selain G30SPKI.

Pemberontakan PKI Madiun terjadi akibat dari kesalahan “kalkulasi politik” PKI yang merasa dirinya mendapat dukungan luas dari mayoritas bangsa Indonesia yang nota bene memang dari kalangan buruh dan tani. (Rachmat Susatyo, pemberontakan PKI-Musso di Madiun 18-30 September 1948)

Gerakan ini dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso, yang dimulai pada pertengahan tahun 1948 dan berpusat di Madiun, Jawa Timur.

Pemberontakan PKI Madiun dilatarbelakangi sejumlah faktor, yang salah satunya karena jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin pada masa pemerintahan Presiden Soekarno akibat ditandatanganinya perjanjian Renville.

Baca Juga: Bripka RR Bongkar Dalang Pembunuhan Brigadir J, Permainan Ferdy Sambo Sudah Selesai?

Amir Sjarifuddin memilih sebagai oposisi, setelah tidak lagi menjadi Perdana Menteri. Dia membentuk organisasi politik oposisi, tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Dari sana, golongan oposisi ini melancarkan serangan 'adu domba' terhadap organisasi pendudukung pemerintah, Gerakan Revolusi Rakyat (GGR), sehingga timbul konflik di dalam masyarakat karena adanya dua aliran politik yang saling bertentangan.

Latar belakang pemberontakan

Ditandatanganinya perjanjian Renville membuat Kabinet Amir Sjarifuddin jatuh pada 24 Januari 1948. Kabinet baru pun dibentuk dua hari berselang dan dipimpin oleh Mohammad Hatta.

Amir Sjarifuddin tidak ikut dalam kabinet baru tersebut, dan kemudian menjadi pihak oposisi. Amir memberi usul agar kabinet Hatta dibubarkan saja untuk kemudian dibentuk kabinet baru yang meliputi buruh, tani, dan pemuda. Usaha Amir sia-sia, karena kabinet Hatta tetap jalan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat