PIKIRAN RAKYAT - Dalam sidang perdana Ferdy Sambo, jaksa penuntut umum menceritakan anak buah eks Kadiv Propam yakni Chuck Putranto, Arif Rachman, Baiquni Wibowo, dan Ridwan Soplanit khawatir dan gelisah.
Bermula saat Arif Rachman melaporkan bahwa isi rekaman CCTV yang ia lihat berbeda dari keterangan, yakni kejadian tembak menembak.
Ferdy Sambo pun murka dan memerintahkan Arif menghapus seluruh rekaman CCTV itu.
"Arif Rachman kemudian menyampaikan permintaan Ferdy Sambo kepada Chuck dan Baiquni 'untuk menghapus file yang ada di laptop dan flashdisk, kalau sampai bocor berarti kita berempat yang bocorin'," kata jaksa di PN Jaksel.
Baca Juga: Fakta Persidangan: Fery Sambo Dorong dan Tembak Kepala Bagian Belakang Brigadir J
Dijelaskan jaksa, Baiquni Wibowo setuju menghapus rekaman CCTV itu. Ia kemudian menemui Arif menyampaikan semuanya sudah bersih.
Brigjen Hendra Kurniawan (eks Karopaminal Divpropam Polri) kemudian menelepon Arif menanyakan perintah Ferdy Sambo sudah dilakukan atau belum.
Namun pada 15 Juli, Arif sengaja mematahkan laptop yang sebelumnya berisi video CCTV kejadian pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Pada 8 Agustus 2022, Arif menyerahkan laptop yang sudah dipatahkan pada penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum dengan sukarela.