kievskiy.org

Memupuk Jiwa Toleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 

Keragaman Indonesia ditampilkan lewat mural.
Keragaman Indonesia ditampilkan lewat mural. /Antara/Aloysius Jarot


PIKIRAN RAKYAT - Pagi itu para pemuda lintas agama, suku dan budaya beramai-ramai mengunjungi Taman Baca Kebun Makna di Dusun Karang Sanggrahan,  Magelang, Jawa Tengah. Riuh jaran kepang, lincah barongsai dan gelegar  lantunan hadrah mengawal hari itu. Suasana guyub tergambar saat mereka  bertepuk tangan dalam acara Festival Toleransi dalam memperingati Hari  Perdamaian Internasional 21 September 2022 kemarin. 

K.H. Muhammad Yusuf Cudlori, pengasuh pondok pesantren API Tegalrejo  Magelang yang hadir pada saat itu mengatakan bahwa dalam Islam toleransi  bisa disebut tasammuh (saling menghormati). Tasammuh-lah yang  dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Kita itu  itu cukup menghargai, tidak harus meyakini.” ungkap Gus Yusuf. 

Tokoh agama Buddha Banthe Ditthisampanno, Ph.D. mengamini hal  tersebut. Ia memberikan pesan penting bahwa kita harus hidup dalam satu  kedamaian. Menurutnya kita hidup di Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.  Jadi walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Baca Juga: Ferdy Sambo Sempat Naik Pitam Saat Tahu Anteknya Ungkap Brigadir J Masih Hidup

Tidak jauh dari Dusun Karang Sanggrahan, Kabupaten Magelang ada pula  sebelas desa yang memiliki visi yang sama yakni menggalakkan toleransi  dan menjaga kerukunan. Desa-desa ini masih berada di provinsi yang sama,  Jawa Tengah yaitu Kota Magelang. Sebelas desa ini menjadi melting pot keberagaman dengan menerapkan sikap saling menghargai dalam  kehidupan sehari-hari dalam aktivitas warga desanya yang disebut  Kampung Religi. 

Kampung Religi ini pula yang mengantarkan Kota Magelang menjadi  sepuluh besar kota paling toleran di Indonesia versi Setara Institute,  lembaga yang fokus pada kebebasan beragama dan toleransi. 

Walikota Magelang, Muhammad Nur Aziz menyebut penghargaan itu tidak  lepas dari komitmen Pemkot dalam mewujudkan masyarakat toleran.  Menurutnya, dengan meningkatkan pengetahuan agama membuat orang  tidak akan berbuat radikal dan intoleran. 

Baca Juga: Jin BTS Segera Luncurkan Album Solo The Astronaut, Simak Jadwal Rilis hingga Detail Albumnya

“Ini penghargaan bagi warga Kota Magelang karena sikap toleransi yang  tinggi. Beragam agama, ras dan budaya bukan menjadi penghalang untuk  kita selalu bersikap toleran terhadap sesama,” ungkapnya saat menerima  penghargaan awal tahun lalu. 

Dua gambaran kondisi masyarakat di atas adalah cerminan kecil dari  keberagaman yang ada di Indonesia. Di antara enam agama, ribuan suku,  dan berbagai keyakinan membuat bangsa ini adalah bangsa yang sangat multikultur. Lantas, bagaimana kita menanamkan sikap toleran dalam diri kita? 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat