kievskiy.org

Bentuk Lucu Seperti Balon, Waspada Ubur-ubur Penyengat Mendekat ke Pantai di Musim Kawin Saat Ini

RAWE atau ubur-ubur penyengat  muncul sepanjang  perairan selatan Jawa Tengah Cilacap Kebumen hingga  pantai Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Keberadaanya merugikan nelayan.*
RAWE atau ubur-ubur penyengat muncul sepanjang perairan selatan Jawa Tengah Cilacap Kebumen hingga pantai Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Keberadaanya merugikan nelayan.* /Pikiran-rakyat.com/Eviyanti

PIKIRAN RAKYAT - Rawe atau ubur-ubur penyengat muncul sepanjang  perairan selatan Jawa Tengah Cilacap Kebumen hingga  pantai Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

Binatang dengan tubuh transparan memiliki bentuk lucu, seperti balon berwarna biru muncul di musim pancaroba seperti sekarang ini.

Beruntung saat ini wisata laut sepanjang pesisir selatan Jawa Tengah masih ditutup sehingga tidak muncul kekhawatiran  terhadap rawe, sebab sengatannya sangat menyakitkan bahkan mampu membuat orang lumpuh sesaat. 

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, Kemenkop Dorong Tumbuh Kembang Koperasi Pangan

Tokoh Nelayan Kebumen, Saman mengatakan, ubur-ubur beracun itu bentuknya seperti gelembung air yang berwarna kebiru-biruan muncul juga di pantai selatan Jawa Tengah.

"Setiap musim pencaroba dan kemarau seperti sekarang  ubur-ubur penyengat muncul sepanjang pantai Cilacap, Kebumen Purworejo hingga Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta,"  ucapnya.

Rawe terbawa ke pinggir pantai oleh angin timuran  yang berhembus pada musim pancaroba hingga kemarau, antara Juni hingga September. 

Baca Juga: Villarreal vs Sevilla: 6 Fakta Menjelang Bentroknya Kedua Tim Malam Nanti

Kemarau merupakan musim kawin bagi sejenis mahluk laut yang memiliki tubuh biru bening dan transparan. "

Kalau selesai musim kawin akan ke tengah dengan sendirinya," katanya.

Ubur-ubur ini berukuran 1 - 2 centimeter dengan bentuk seperti balon mainan anak-anak.

Yang menjadi masalah binatang ini memiliki racun yang bisa menyebabkan orang yang memegang atau menyentuhnya menjadi gatal-gatal dan tubuh menjadi panas dingin hingga sesak napas.

Baca Juga: Ratusan Orang Berpegangan Tangan Menentang Social Distancing, Pasukan Berkuda Belanda Beraksi

Rawe bagi nelayan tidak ada nilai ekonomisnya berbeda dengan ubur-ubur yang memiliki pasar ekspor seperti Jepang dan Taiwan.

"Kalau ubur-ubur tidak menyengat paling hanya rasa gatal, musim ubur-ubur bahkan sangat dinanti nelayan karena memiliki nilai ekonomi, Berbeda dengan rawe sehingga tidak diambil nelayan," terangnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat