PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 17 kecamatan di Jawa Tengah tidak memiliki SMA/SMK Negeri. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, uji cobakan kelas jarak jauh di tiga kecamatan. Salah satu contohnya di Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, tempat kelahiran orang nomor satu di Jawa Tengah (Jateng) tersebut.
Kelas jarak jauh itu juga menjadi solusi untuk pemerataan sekolah. Ini juga menjadi solusi dan jaminan dari Pemprov Jateng terkait Sumber Daya Manusia (SDM) dan perbaikan fasilitas.
"Kita carikan solusi untuk sekolah jarak jauh. Jadi kelas jarak jauhnya kita pinjam sekolah yang ada di sana, apakah itu gedung SMP, tetapi pengelolaanya tetap di SMA Negeri terdekat yang ada di sana. Jadi statusnya tetap negeri," kata Ganjar, Senin 29 Juni 2020.
Baca Juga: Tiga Hari Nihil Kasus Baru Covid-19,Pemkot Bekasi Ingin Segera Status Zona Kuning Berubah Jadi Hijau
Sekolah jarak jauh juga untuk pemerataan. Ini akan kita terapkan, uji cobanya sekitar empat kecamatan yang nanti akan kita sampaikan. Ini evaluasi yang kemarin ada," ungkap Ganjar.
Rencana Gubernur Jateng membangun sekolah jarak jauh sambut gembira warga Karangmangu seperti Sri Rejeki (35).
Dia tak henti-hentinya mengucap syukur mendengar kabar bahwa Pemprov Jateng akan membuat kelas jarak jauh di Tawangmangu. Bagaimana tidak, kebingungannya untuk mendaftarkan anaknya untuk sekolah di SMA Negeri hilang sudah dengan kabar ini.
Baca Juga: Sahabat Dekat Sejak Lama, Salmafina Sunan Beri Komentar Soal Kabar Pernikahan Atta Halilintar
Saat dikonfirmasi, Sri Rejeki mengatakan bahwa tidak ada satupun sekolah SMA atau SMK Negeri di Kecamatan Tawangmangu, sehingga, dengan sistem zonasi, ratusan anak-anak setempat termasuk anaknya, Dimas Adi Setyawan, tidak bisa masuk sekolah negeri.