kievskiy.org

21 Komunitas Siap Ajukan Hari Kebaya Nasional, Berharap Jadi Warisan Budaya tak Benda Unesco

Ketua Tim Nasional Pengajuan Hari Kebaya Nasional Lana T Koentjoro bersama perwakilan dari 21 komunitas kebaya mengadakan potong pita sebagai dibukanya Parade Kebaya Nusantara di Halaman Gedung Sate, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Minggu 13 November 2022.
Ketua Tim Nasional Pengajuan Hari Kebaya Nasional Lana T Koentjoro bersama perwakilan dari 21 komunitas kebaya mengadakan potong pita sebagai dibukanya Parade Kebaya Nusantara di Halaman Gedung Sate, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Minggu 13 November 2022. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 21 komunitas pengguna kebaya yang menamakan diri Tim Nasional Hari Kebaya Nasional menandatangani kerja sama untuk mengajukan adanya Hari Kebaya Nasional di Indonesia.

Penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan di Aula Timur Gedung Sate di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Minggu 13 November 2022.

Ketua Pelaksana Parade Kebaya Nusantara Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco, Osye Anggandarri, mengatakan komunitas yang menandatangani kerja sama ini berasal dari berbagai komunitas lintas profesi.

"Baik itu komunitas notaris, dokter, perbankan, developer, dan berbagai komunitas lainnya. Kami berkumpul untuk mendukung Timnas Hari Kebaya Nasional agar segera kebaya ini menjadi Warisan Budaya Tak Benda di Unesco," kata Osye yang juga merupakan Ketua Pengwil IPPAT Jabar di lokasi.

Baca Juga: Agar Diakui Dunia, Gerakan Kebaya ke UNESCO Terus Digaungkan

Osye juga menyatakan kegiatan ini dilakukan, selain bertujuan untuk membantu penentuan Hari Kebaya Nasional dan pengajuan kebaya ke Unesco sebagai warisan budaya tak benda, juga memberikan pengetahuan terhadap para peserta tentang kebaya.

"Kita ingin menimba ilmu kepada para ahli dalam bidang kebaya. Menimba ilmunya kebetulan di gedung paling bersejarah di Kota Bandung ini (Gedung Sate), setelah ini kami juga akan mengadakan kunjungan pula ke Gedung Majestic, sambil melakukan parade kecil kebaya," katanya didampingi Penasehat KCBI Jawa Barat dan pemerhati kebaya, Heti Sunaryo.

Ketua Komunitas Cinta Budaya Nusantara (CBN) Melok Besari mengatakan penyebaran kebaya di Indonesia ini harus benar-benar banyak. Bahkan setidaknya harus ada satu juta perempuan pengguna kebaya.

"Kita punya gerakan kebaya mendunia, program ini dilakukan dengan cara memberikan foto orang berkebaya yang nantinya akan dilampirkan juga ke Unesco. Program ini pun masih akan berlangsung lama karena perlu pula adanya kajian akademis," kata adik kandung Ainun Habibie ini di sela-sela acara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat