kievskiy.org

Alasan Jawa Timur Masih Panen Kasus Baru Covid-19, Pakar Epidemiologi: Apalagi sudah Tidak Ada PSBB

Ilustrasi Covid-19.*
Ilustrasi Covid-19.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan data daru Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 pasien positif virus corona di Indonesia kembali bertambah sebanyak 1.446 orang pada Sabtu 5 Juli 2020 sehingga totalnya menjadi 62.142 orang.

Namun, untuk jumlah penambahan kasus terbanyak masih ada di Jawa Timur sebanyak 413 sehingga total kumulatif 13.461. Di bawah Jawa Timur, ada DKI Jakarta sebanyak 223 dengan kumulatif 12.183. Di urutan ketiga ada Sulawesi Selatan sebanyak 195 dan kumulatifnya 5.754 kasus.

Baca Juga: Ratusan Pendaki dari Berbagai Kota di Pulau Jawa Serbu Jalur Pendakian Gunung Lawu

Dalam beberapa terakhir, Jawa Timur (Jatim) masih mengalami penambahan kasus baru positif Covid-19 yang relatif tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Sebenarnya apa penyebab Jawa Timur masih 'panen' atau tinggi angka kasus baru Covid-19?

Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navila Yamani, menjelaskan tingginya kasus baru Covid-19 di Jawa Timur diduga adalah lantaran masifnya pemeriksaan atau tes Covid-19.

Baca Juga: Mertua yang Perkosa Menantu di Denpasar Bali Mengaku Tergiur saat Korban Tertidur Pulas

Tak hanya itu, angka ini juga membuktikan kepada kita bahwa masih ada penularan yang terjadi di masyarakat, tambah Laura.

"Jadi, kalau ini artinya memang surveilans kesehatan itu sudah berusaha dimaksimalkan dengan pemeriksaan secara masif. Artinya, angka kasus masih tinggi, jadi penyebarannya masih ada," kata Laura, Minggu 5 Juli 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat