kievskiy.org

Penyidik Polres Jaksel Tertekan saat Olah TKP Pembunuhan Brigadir J, Hakim: Seperti Diawasi Mata Elang

Brigadir J, polisi yang dibunuh Ferdy Sambo dalam pembunuhan berencana.
Brigadir J, polisi yang dibunuh Ferdy Sambo dalam pembunuhan berencana. /Facebook/Rohani Simanjuntak Facebook/Rohani Simanjuntak

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Reserse Kriminal Umum Polres Jakarta Selatan Aiptu Sullap Abo mengaku merasa tertekan saat melakukan olah TKP terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu diungkap Sullap dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin, 21 November 2022.

"Di dalam TKP banyak orang dan semua atasan kami sehingga secara psikologis tidak membuat kami leluasa untuk melakukan pemeriksaan terhadap orang maupun barang bukti yang ada di TKP," ujarnya di persidangan.

Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa kemudian menanyakan tekanan tersebut merasa seperti diawasi oleh mata elang.

Baca Juga: Politisi Gerindra Dasco: Semua Kontestan Pilpres 2024 Harus Menjauhi Politik Identitas

"Tertekan karena diawasi oleh mata elang langsung ya," kata hakim menanyakan

"Siap," ucap Sullap menjawab hakim.

Sullap menjelaskan dia diperintah ke lokasi oleh Kanit I Satreskrim Polres AKP Rifaizal Samual. Mereka tiba sekira pukul 18.25 WIB.

"Setelah kami masuk Kompleks Polri Duren Tiga ternyata dari depan jalan masuk sampai TKP banyak kendaraan dinas. Ada kendaraan dinas Provost, ada polisi berpakaian Provost. Kemudian saya lihat betnya bintang tiga. Jadi kami tahu mereka dari Mabes Polri," tuturnya.

Baca Juga: Politisi Gerindra Dasco: Semua Kontestan Pilpres 2024 Harus Menjauhi Politik Identitas

Kemudian dia masuk bersama Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Ridwan Soplanit melalui pintu garasi.

Disana dia melihat eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kabag Gakkum Biro Provost Divisi Propam Polri Kombes Susanto, Kepala Biro Provost Brigjen Benny Ali, dan sejumlah orang yang mengenakan pakaian preman.

"Setelah itu saya lihat ada orang tergeletak," katanya.

"Lalu dijelaskan Pak Kanit awal mulanya seperti apa. Kami catat seperti apa yang disampaikan Pak Kanit tadi di TKP," ujarnya menambahkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat