kievskiy.org

Dirut Perum Bulog Sebut Data Surplus Beras Kementan Tidak Sesuai Fakta

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Pixabay/lightluna94

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah memastikan ketersediaan pangan beras bagi masyarakat secara berkelanjutan dengan mengamankan stok dan kesiapan cadangan pangan pemerintah (CPP). Hal itu termasuk cadangan beras pemerintah (CBP).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok CPP saat ini, khususnya beras, perlu ditambah sebagai instrumen stabilisasi gejolak harga dan untuk mengantisipasi kondisi darurat.

Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan 200.000 ton beras komersial di luar negeri yang sewaktu-waktu dapat dibawa ke Indonesia.

"Cadangan pangan ini harus ada dan tidak dikeluarkan secara bebas, hanya digunakan untuk beberapa kegiatan pemerintah," ujarnya di Jakarta, Rabu 7 Desember 2022.

Baca Juga: Soal Beda Data Stok Beras, Guru Besar IPB University Beri Saran Berikut ke Pemerintah

Untuk penanggulangan bencana, pemerintah bisa melakukan intervensi harga jika diperlukan dan beberapa kegiatan pemerintah lain.

"Penggunaannya akan diawasi ketat, untuk memastikan tidak masuk ke pasar," kata Arief.

Dia menegaskan, beras tersebut tidak akan mengganggu beras petani. Soalnya, hanya digunakan untuk kegiatan pengendalian harga dan pemenuhan pangan di tengah kondisi darurat.

“Pemerintah berpihak penuh kepada petani lokal sehingga cadangan ini akan dijaga agar tidak merusak harga beras petani. Kita juga secara konsisten terus memantau dan menjaga harga penyerapan gabah atau beras lokal di tingkat petani tetap wajar. Misi kita mewujudkan petani sejahtera, pedagang untung, masyarakat tersenyum,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat