kievskiy.org

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Diiringi Hoaks, Warga Perlu Ekstra Waspada

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Pixabay/Guvo59

PIKIRAN RAKYAT - Informasi mengenai perkiraan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi akhir tahun ini membuat sejumlah warga waswas.

Beberapa di antaranya memilih membatalkan perjalanan keluar kota karena khawatir bencana akibat cuaca ekstrem tersebut.

Di Kabupaten Majalengka, informasi mengenai prediksi cuaca ekstrem juga disertai dengan infomasi bohong (hoaks) yang menyebar di tengah masyarakat sehingga membuat warga khawatir. Apalagi, dalam beberapa pekan terakhir, bencana terjadi di sejumlah daerah.

Salah seorang warga Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Udin dan Mamah sampai melarang anaknya mengikuti studi banding ke Pulau Bali karena khawatir badai.

Baca Juga: BRIN Ungkap Alasan Indonesia Menjadi Salah Satu Negara yang Rentan Cuaca Ekstrem

"Sampai dipanggil ke sekolah karena enggak mau ikut ke Bali. Terpaksa, pakai alasan ekonomi biar diperbolehkan gurunya untuk enggak ikut studi banding," kata Udin, Rabu 28 Desember 2022.

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan warga Majalengka Wetan, Meme Miharja. Dia bahkan mewanti-wanti cucunya yang ada di Karawang untuk tidak pulang ke Majalengka pada libur akhir tahun ini.

"Khawatir kalau benar ada badai saat perjalanan. Mendingan tidak usah pulang dulu," tuturnya.

Di Kota Bekasi pun, peringatan potensi badai juga cuaca ekstrem yang disampaikan BRIN dan BMKG, diakui sempat memancing kecemasan Bowo (40), warga bantaran Kali Bekasi di Pondok Mitra Lestari, Kecamatan Jatiasih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat