kievskiy.org

Zubairi Djoerban Singgung Soal Berakhirnya Covid-19: Berpura-pura Semua Berakhir

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay/fernandozhiminaicela Pixabay/fernandozhiminaicela

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti sekaligus konsultan hematologi dan onkologi, Zubairi Djoerban menyinggung soal berakhirnya Pandemi Covid-19. Menurutnya, ada empat pilihan jika Covid-19 berakhir.

"Pandemi Covid-19 berakhir, jika, 1. Menjadi “wabah lokal”. Seperti Black Death atau virus musiman seperti Influenza, 2. Tidak ada lonjakan kasus," ujarnya dalam akun Twitter @ProfesorZubairi pada Kamis 5 Januari 2023.

Ketiga, lanjut Zubairi, masyarakat menutup mata mengenai varian XBB15 yang sudah terdeteksi di 29 negara, termasuk Indonesia. Keempat, masyarakat berpura-pura seakan pandemi Covid-19 telah berakhir dan menjadi endemi.

"Silahkan Anda memilih," ujarnya.

Baca Juga: Tiongkok Diamuk Covid-19, Pemerintah Justru Buka Gerbang 253.000 Turis China ke Indonesia di 2023

Covid-19 di China Meningkat

China saat ini sedang bersiap menghadapi gelombang Covid-19, yang memiliki varian jenis baru. Sekitar 80 persen kasus Covid-19 terbaru dari China saat ini merupakan hasil infeksi dari varian BA 5.2 dan BG.7.

Varian ini tergolong baru dari seluruh tipe Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih belum menentukan varian jenis apa ini, tetapi penyebarannya sedang diawasi secara ketat.

China sendiri sudah memberlakukan kebijakan Zero-Covid alias masyarakat diminta untuk bisa hidup berdampingan dengan pandemi tersebut. Karenanya, pemerintah China sudah tak lagi melaporkan data mengenai korban Covid-19 kepada umum.

Tetapi, data korban Covid-19 China diunggah oleh John Hopkins University pada 3 Januari 2023.

Data menunjukkan kalau saat ini terjadi 164.182 kasus Covid-19 di China, salah satu yang paling tinggi sejak Februari-Maret 2022 dengan jumlah mencapai 448 ribu kasus.

Data tersebut diikuti oleh angka kematian korban akibat Covid-19 yang disebutkan mencapai 407 orang meninggal dunia, tertinggi sejak 7-13 Maret 2022 dengan jumlah korban mencapai 1.990 orang.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Empat Negara Akan Uji Air Limbah Pesawat Asal China

Malaysia Larang Turis China

Menteri Kesehatan Dr Zaliha Mustafa dalam keterangannya siap untuk menanggapi Covid-19 China secara serius.

Ia menegaskan larangan kedatangan turis dari China akan segera diberlakukan jika memang diperlukan.

"Itu (larangan turis China) akan diterapkan jika memang perlu, tidak hanya pengunjung atau pelancong (warga Malaysia dan non-Malaysia) yang datang dari China, tetapi juga dari negara lain," ujar Zaliha dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

"Kementerian akan meningkatkan mteode untuk menahan penyebaran infeksi Covid-19 di negara tersebut, serta kesiapan untuk menghadapi kemungkinan peningkatan kasus epidemi," tuturnya lagi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat