PIKIRAN RAKYAT - Febri Diansyah menyoroti eksistensinya di proses persidangan kasus penembakan Brigadir J, sebagai kuasa hukum mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo. Dia berharap peran sertanya dalam membela salah satu terdakwa pembunuhan ini dapat berkontribusi membuka kebenaran substansial yang luput dari pandangan mata.
Pernyataan ini disampaikan Febri usai mengawal kliennya membacakan nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Januari 2023. Mengingat 'selangkah lagi' proses peradilan pada para terdakwa selesai, Febri berharap Majelis Hakim dapat menimbang dan memutus perkara tersebut dengan memperhatikan asas keadilan.
"Nota Pembelaan telah selesai dibacakan. Semoga bisa berkontribusi menemukan kebenaran materiel dari sisi meja penasihat hukum," katanya.
"Senin, agenda Replik, Kamis Duplik, dan setelah itu Majelis Hakim akan menjatuhkan putusan untuk perkara ini. Apa pun hasilnya, semoga seadil-adilnya," ujar dia.
Baca Juga: GJAW 2023 Usung Konsep Kolaborasi, Ada Konser Musik hingga Fashion Show
Mantan juru bicara KPK ini juga mengunggah foto naskah pleidoi yang ditulis tangan dan dibacakan oleh Ferdy Sambo tempo hari. Dia menyematkan narasi, bahwa sejatinya masih ada kebenaran, sekali pun berdiri di dalam ruang yang dipenuhi stigma publik.
"Saya percaya, caci maki dan benci di hati tak akan pernah mengantarkan kita pada terang. Apalagi yang tak bersedia membuka pikiran membaca fakta dari perspektif yang berbeda," ujarnya.
"Lagipula, sebuah tulisan bukan ditulis untuk pencaci, tapi ditulis untuk mereka yang mau membaca," katanya.
Pleidoi Ferdy Sambo
Ferdy Sambo menuturkan pleidoi yang telah dia susun sempat diberi judul 'Pembelaan yang Sia-sia'. Hal itu karena rasa frustrasi yang dia alami seletah mendapat cercaraan dari berbagai pihak.