kievskiy.org

Dorong Wisata Ramah Muslim, Ma’ruf Amin Soroti Konsep Keliru Wisata Halal vs Wisata Religi

Wapres RI, Ma'ruf Amin.
Wapres RI, Ma'ruf Amin. /Ade Mamad

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong peningkatan wisata ramah muslim alias wisata halal di Indonesia. Dia juga memetakan perbedaan antara wisata halal dan wisata religi.

Dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Yogyakarta, usai kunjungan kerja (kunker), Sabtu, 4 2023, Ma’ruf Amin mengatakan wisata halal kerap disalahartikan sebagai wisata religi.

Menanggapi hal itu, ia mengatakan halal merujuk pada fasilitas bukan agenda yang dihimpun para wisatawan, seperti mengunjungi masjid, atau destinasi rohani lain.

“Kalau mengunjungi masjid itu bukan wisata halal, itu ya, itu namanya wisata religi. Kalau wisata halal itu mengunjungi wisata-wisata (apapun), semua destinasi wisata yang ada, cuma di destinasi itu ada layanan halal, nah itu (arti) sebenarnya,” kata dia.

Baca Juga: Ramai-Ramai Bikin Sekber, Koalisi Partai Berbasis Nasionalis dan Islam akan Kembali Jadi Perhatian

“Layanan halal, misalnya ada tempat ibadah, ada restoran halal,” ujar dia lagi, dikutip Pikiran-Rakyat dari laman berita wapresri, Senin, 6 Februari 2023.

Wapres menegaskan, persepsi soal perbedaan kedua istilah tersebut perlu disepakati bersama, sehingga jika ada arahan untuk peningkatan wisata halal, tujuan dan targetnya mudah diimplementasikan.

“Jadi sebenarnya wisata halal itu layanan yang halal di wisata itu. Itu barangkali persepsinya yang keliru. Jadi, ada semacam orang menganggap (arahan) itu mengubah (halal menjadi religi), sebenarnya tidak. Ini yang perlu diluruskan,” ucap dia.

Menurut Wapres, wisata halal seharusnya dapat dinikmati di semua negara, alih-alih hanya di negara berpenduduk mayoritas muslim. Ia lantas membagikan kisahnya sebagai wisatawan Cina, terkait kemudahan menemukan wisata halal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat