kievskiy.org

Tanggapi yang Meributkannya Jadi Cawalkot Solo dari PDIP, Gibran: di Mana Dinasti Politiknya?

Gibran Rakabuming Raka.
Gibran Rakabuming Raka. /ANTARA /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa hari lalu PDI Perjuangan mengumumkan 45 calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2020.

Pengumuman tahap kedua itu mencakup nama anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wali kota Solo.

Majunya Gibran sebagai cawalkot Solo menjadi buah bibir netizen, yang mengaitkannya dengan berlangsungnya dinasti politik.

Baca Juga: Selamatkan dari Kebangkrutan, Bekerjasama dengan Perum PPD, Koridor Trans Pakuan Bakal Dibuka Lagi

Secara jelas Gibran malah bertanya balik soal keterlibatannya di proses demokrasi Pilkada Solo 2020, dengan kalimat ‘di mana dinasti politiknya?’.

"Jadi, ya saya kan ikut kontestasi (itu, red) bisa menang bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak. Ya saya kan ikut kontestasi, bisa memang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak. Jadi, tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. Pilkada ini kan kontestasi bukan penunjukkan. Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," ujar Gibran menjelaskan.

Hal itu ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan peserta diskusi virtual di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juli 2020.

Baca Juga: Sempat Masuk Daftar Hitam ASITA, Pantai Pangandaran Kini Bebas dari Tenda-tenda Biru

"Saya lihat chat dari wartawan banyak sekali, menyampaikan masalah dinasti politik," kata Gibran, yang jadi pembicara bersama Calon Bupati Kediri Hanindhito Pramana, Cabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Gibran mengaku dalam satu tahun terakhir ini banyak yang menanyakan masalah dinasti politik.

"Kalau di Solo ya, saya setiap kali bertemu dengan warga, saya selalu jelaskan apa itu dinasti politik," ucapnya.

Baca Juga: Boris Johnson Yakin Inggris Bisa Lewati Krisis Pandemi Pertengahan 2021

Namun, lanjut dia, masyarakat Solo sudah mengerti tentang dinasti politik. Bahkan, setiap kali dirinya blusukan, warga menerimanya dengan tangan terbuka.

"Kalau yang masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari, ya kita tahu orang orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat