kievskiy.org

Krisis Dokter Spesialis dan Subspesialis, Kemenkes Berencana Buka Beasiswa

Ilustrasi. Indonesia kekurangan dokter spesialis dan subspesialis.
Ilustrasi. Indonesia kekurangan dokter spesialis dan subspesialis. /Pixabay/DarkoStojanovic

PIKIRAN RAKYAT - Dengan jumlah penduduk mencapai 273,53 juta jiwa, Indonesia saat ini mengalami krisis dokter spesialis dan subspesialis. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tak menampik adanya ketimpangan tersebut.

Selain persoalan jumlah dokter spesialis dan subspesialis yang masih kurang, sebaran mereka pun masih belum merata. Pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, memberikan stimulus agar rasio jumlah dokter, termasuk dokter umum dan spesialis mendekati ideal.

Sebagai anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia berkewajiban untuk memenuhi rekomendasi garis emas dari WHO terkait rasio jumlah dokter, termasuk dokter umum dan spesialis. Meski tidak ada rasio idealnya, tetapi bila merujuk Bappenas, rasio jumlah dokter adalah 28 per 100.000 penduduk dan jumlah ini masih jauh dari kenyataan.

Untuk mengatasi hal tersebut Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah tahun 2023 ini akan memberikan beasiswa dokter spesialis bagi 2.500 dokter umum.

Baca Juga: Mengenal Dokter Spesialis Paru dan 5 Penyakit yang Ditanganinya

"Tahun ini kita akan berikan 2.500 dokter-dokter umum dari daerah untuk sekolah spesialis gratis, asalkan dia mau kembali ke daerah," kata Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu 18 Maret 2023.

Tahun sebelumnya, ujar Dante, pemerintah juga sudah memberikan beasiswa afirmasi khususnya pada dokter yang bertugas di daerah untuk mengambil spesialisasi. Tentu, hal ini sejalan dengan semangat transformasi kesehatan khususnya Sumber Daya Manusia (SDM).

"Pemerintah dengan melakukan transformasi SDM kesehatan bisa memenuhi rasio ideal satu dokter per 1.000 orang. Faktanya saat ini jumlah dokter sebanyak 101.476 orang melayani 273.984.400 orang. Artinya, satu dokter melayani sekitar 2.700 orang," ujarnya.

Dante menegaskan stimulus beasiswa bagi 2.5000 dokter umum ini merupakan salah satu upaya penguatan tenaga kesehatan yang saat ini masih kurang dan tidak merata di Indonesia. Sehingga, salah satu syaratnya sekolah spesialis gratis ini adalah setelah lulus harus mau kembali ke daerah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat