kievskiy.org

Dicari: Pejabat dan Abdi Negara Tukang Pamer

Ilustrasi pamer harta yang dilakukan para pejabat pajak di media sosial.
Ilustrasi pamer harta yang dilakukan para pejabat pajak di media sosial. /Pixabay/housemind78

PIKIRAN RAKYAT – Terkuaknya kasus penganiayan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David bak membuka kotak pandora yang memperlihatkan banyaknya pejabat negara yang hidup bergelimang harta. Kasus pejabat hobi pamer harta yang pertama kali terungkap adalah kasus Rafael Alun Trisambodo.

Kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp56 miliar terkuak setelah Mario Dandy terlibat penganiayaan. Dari kasus penganiayaan, netizen ramai-ramai menyoroti akun media sosial keluarga tersangka yang terlihat sangat tak biasa.

Betapa tidak, ternyata hamper semua keluarga Mario Dandy, hobi pamer kekayaan. Rafael Alun Trisambodo pun harus diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan kekayaannya yang tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Tak hanya Rafael, sejumlah pejabat negara di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) langsung disorot netizen, dan dikuliti habis-habisan kebiasaan mereka yang hobi pamer harta. Bahkan instansi terkait sampai mengeluarkan surat edaran agar para pegawainya tak memamerkan kekayaannya di media sosial.

Baca Juga: Viral karena Pamer Harta, Andhi Pramono akan Dipanggil KPK

Lalu siapa saja pejabat yang sempat disorot karena hobi pamer harta di media sosial? Berikut ini Pikiran-Rakyat.com rangkum dari berbagai sumber.

Deretan pejabat pamer harta

Rafael Alun Trisambodo

Setelah kekayaannya yang mencapai Rp56 miliar terkuak, sumber harta tersebut mulai dipertanyakan. Pasalnya, istri Rafael hingga Mario Dandy kerap memamerkan kendaraan mewah di akun media sosial pribadi mereka.

Namun dalam LHKPN KPK, Rafael hanya tercatat memiliki tiga kendaraan yang nilainya tak sampai Rp500 juta. Kejanggalan pun juga ditemukan saat pihak KPK menyelidiki kekayaan mantan pejabat Pajak tersebut.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan menemukan aliran dana di rekening keluarga Rafael senilai Rp500 miliar. Jumlah tersebut dianggap tak wajar mengingat jabatan Rafael di instansi pajak tak terlalu tinggi, yakni eselon III.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat