kievskiy.org

Soal Larangan Bukber, PBNU: Ada Baiknya Bagi-bagi ke Fakir Miskin, Jangan Bikin Kita Seolah Berpesta Besar

Ilustrasi bukber atau buka bersama.
Ilustrasi bukber atau buka bersama. /Pexels/Burst

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf ikut buka suara soal arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kegiatan buka puasa bersama selama Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi.

Yahya Cholil mengutarakan pendapat serupa sembari menyarankan bahwa ada baiknya kalangan Aparat Sipil Negara (ASN) menggiatkan berbagi makanan berbuka kepada yang membutuhkan ketimbang menggelar buka bersama.

"Kalau bagi-bagi ke kaum fakir miskin, itu saya kira penting. Bagi-bagi (santapan) buka untuk fakir miskin, untuk orang terjebak macet dan sebagainya. Gak usah bikin seolah-olah kita jadi pesta besar makan-makan," kata Yahya yang juga menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 24 Maret 2023.

Ia juga mengaku berdasarkan sudut pandang warga Nahdliyin, mereka cenderung kurang bersemangat untuk mengikuti kegiatan buka bersama, lantaran padatnya aktivitas di bulan Ramadan.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil: Presiden Sangat Concern terhadap Islam, Sangat Perhatian dengan Umat Islam

"Kalau orang NU ini sebenarnya sumpek diajak buka bersama itu. Kami itu kalau di NU kegiatan habis Shalat Maghrib itu kita sudah siap-siap Tarawih, habis Tarawih baru (bisa) kegiatan," katanya.

Yahya bahkan berkelakar bahwa dirinya paling takut diundang acara buka puasa bersama setiap kali bulan Ramadan tiba.

"Buka bersama itu sumpek. Saya sendiri paling takut kalau puasa diundang buka puasa bersama, paling takut saya," ujarnya.

Arahan Jokowi

Sebelumnya beredar surat tertanggal 21 Maret 2023 dengan kop Sekretariat Kabinet bernomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 yang bersifat rahasia, yang ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan/Lembaga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat