kievskiy.org

Ramadhan 2023, Momentum Memperbaiki Komunikasi dengan Allah SWT

Ilustrasi berdoa.
Ilustrasi berdoa. /Pexels/Alena Darmel

PIKIRAN RAKYAT - Tujuan Allah SWT menciptakan manusia dan jin yang tidak lain untuk mengabdi kepada sang pencipta. Allah SWT berfirman pada surah Az-Zariyat ayat 56-57 yang artinya, “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.”

Dalam ayat tersebut tergambarkan bagaimana hubungan antara manusia dengan penciptanya. Manusia dan Jin diciptakan untuk tujuan beribadah, tidak sebagai kebutuhan Allah SWT untuk diibadahi oleh ciptaan-Nya, tetapi Allah SWT lah yang memberikan setiap rezeki kepada ciptaan-Nya yang memohon kepadanya.

Karena itulah, manusia perlu mengusahakan hubungan yang baik dengan Allah SWT dengan melakukan komunikasi yang baik dan tepat. Sebelum melakukan komunikasi yang baik, maka perlu terlebih dahulu mengenal kepada siapa kita berkomunikasi.

Dalam ilmu komunikasi, terdapat teori yang menjelaskan mengenai pengurangan ketidakpastian dalam hubungan seperti uncertainty reduction theory yang menitikberatkan pada ketidakpastian yang muncul dalam suatu hubungan dan bagaimana individu menggunakan strategi untuk mengurangi ketidakpastian itu.

Baca Juga: Selain Berkah Wajah Dicabut Allah, Tertawa Terbahak-Bahak Bisa Gerogoti Pahala Puasa

Dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan maka manusia perlu mengenal Tuhannya dan melakukan strategi bagaimana cara berkomunikasi dengan-Nya. Berbeda dengan makhluk lain, berkomunikasi dengan Zat Maha Ghaib adalah hal yang paling sulit, karena terkandung iman di dalamnya.

Sebagai zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada makhluk-Nya, Allah SWT memberikan banyak petunjuk untuk diketahui oleh manusia. Petunjuk tentang bagaimana manusia mengenalnya dan bagaimana manusia dapat berkomunikasi kepada-Nya.

Petunjuk tersebut muncul dari ciptaannya ataupun manusia utusannya untuk menunjukkan kebenaran kepada manusia-manusia lain seperti yang dijelaskan pada surah Al An'am ayat 48 yang artinya, “Tidaklah Kami utus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”

Nabi Muhammad SAW dan para rasul sebelumnya telah memberikan petunjuk bagaimana hubungan manusia kepada Allah SWT dilakukan dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Di dalam Al-Qur'an dan hadis yang ditinggalkan Rasulullah SAW.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat