PIKIRAN RAKYAT – Aksi pengguna TikTok @awbimaxreborn atau Bima Yudho yang mengrkitik infrastruktur di Lampung mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Namun, aksi tersebut justru dipolisikan oleh seorang advokat dan juga tim hukum Gubernur Lampung, Gindha Ansori.
Advokat tersebut melaporkan Bima Yudho dengan menggunakan UU ITE. Menurut Gindha Ansori, aksi Bima dalam akun @awbimaxreborn tersebut merupakan upaya menyebar hoaks, menebar koenaran, dan menyebar rasa kebencian berdasarkan SARA.
Namun lantaran dilaporkan oleh Gindha Ansori, Bima Yudho justru mendapat keuntungan lain. Pemuda asal Lampung ini diketahui mendapatkan protection visa Australia Subclass 866, yang berarti pemilik akun @awbimaxreborn ini bisa mendapat perlindungan hingga tinggal permanen di Negeri Kanguru.
Berkat upaya kecil Bima dalam mengungkap banyak infrastruktur yang tak layak tersebut, banyak warga Lampung yang ikut bersuara. Tak sedikit yang membenarkan perkataan Bima, bahkan banyak yang memberi bukti masih banyak infrastruktur terutama jalanan di Lampung yang rusak dan tak kunjung diperbaiki.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Awbimax, Simak Cara Pemerintah Tangani Kritik demi Kepercayaan Publik
Di Twitter, beredar sebuah potret yang memperlihatkan seorang ibu menggendong anaknya untuk menuju ke bidan. Namun bukannya bisa sampai dengan cepat, ibu tersebut justru harus kesulitan lantaran kendaraannya melintasi jalanan berlumpur.
Bayi yang digendongnya pun nampak menangis hingga kakinya penuh dengan lumpur lantaran melewati jalan yang rusak. Tak hanya ibu yang ingin membawa anaknya pergi ke tempat bidan, ada pula netizen yang menunjukkan kubangan air di jalan raya.
Dalam video tersebut, seroang wanita menyebut bahwa jalanan yang ada di depannya sudah seperti waterboom. Sontak saja video tersebut juga makin viral di media sosial.
“Inilah yang membuat saya pulang ke Rumbia, dari lulus SD sampai sekarang jadi rentenir, mending dulu cuma bisa buat mancing, sekarang udah jadi waterboom,” ucap perempuan tersebut.