kievskiy.org

Sejarah Gedung Merdeka Bandung: Dibangun 1895, Tempat Digelarnya Konferensi Asia-Afrika

Sekitar Asia Afrika Ditutup 7 Jam, Warga Diimbau Gunakan Jalan Alternatif
Sekitar Asia Afrika Ditutup 7 Jam, Warga Diimbau Gunakan Jalan Alternatif /Humas Kota Bandung

PIKIRAN RAKYAT – Gedung Merdeka di Kota Bandung, Jawa Barat menjadi bangunan yang bersejarah untuk bangsa Indonesia. Gedung yang berlokasi di Jalan Asia Afrika No.65, Kota Bandung itu merupakan tempat diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.

Dalam perkembangannya, Gedung Merdeka ini mulanya hanya berupa bangunan sederhana pada tahun 1895.

Bangunan yang memiliki tanah seluas 7.500 meter persegi itu pun digunakan sebagai tempat pertemuan sebuah perkumpulan yang anggotanya berasal dari orang-orang Eropa, terutama orang-orang Belanda yang berdomisili di Kota Bandung dan sekitarnya.

 

Kemudian, pada tahun 1921, bangunan itu pun dirombak menjadi gedung pertemuan yang eksklusif, dan modern di Tanah Air oleh perancang bernama C.P. Wolff Schoemaker. Pembenahan terhadap gedung itu kembali dilakukan pada tahun 1940, dengan merenovasi bagian sayap kiri bangunan oleh perancang A.F. Aalbers.

Baca Juga: 3 Fakta Unik Konferensi Asia Afrika 1955 Jelang Peringatan ke-68, Sontek Colombo dan Sabotase Tiongkok

Pada masa penjajahan Jepang, bangunan utama gedung tersebut pun berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan yang dimanfaatkan untuk pusat kebudayaan. Sementara itu, bangunan sayap kirinya diberi nama Yamato, yang kemudian digunakan sebagai tempat untuk minum-minum.

Lantas, bagaimana kondisi Gedung Merdeka setelah proklamasi kemerdekaan? Berikut penjelasannya sebagaimana yang telah dirangkum oleh Pikiran-Rakyat.com.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Gedung Merdeka pun dijadikan sebagai markas pemuda Tanah Air untuk menghadapi tentara Jepang. Kemudian, gedung tersebut juga menjadi tempat kegiatan Pemerintah Kota Bandung.

Pada periode pemerintahan sekitar tahun 1946-1950, gedung tersebut pun difungsikan kembali sebagai tempat rekreasi, sama seperti yang terjadi pada sekitar tahun 1940. Ketika menjelang Konferensi Asia-Afrika, gedung yang terletak di pusat Kota Bandung itu pun kembali mengalami perbaikan, dan kemudian namanya diubah menjadi Gedung Merdeka pada 7 April 1955 oleh Presiden Indonesia pada saat itu, Soekarno.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat