kievskiy.org

Demokrat Berharap Jokowi Tak Salahgunakan Kekuasaan, Jangan Kriminalisasi Oposisi

Ilustrasi Jokowi.
Ilustrasi Jokowi. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Politikus Partai Demokrat Benny Harman meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak cawe-cawe dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Silahkan saja Presiden Jokowi punya preferensi utk Pilpres 2024. Namun jangan pernah cawe2, jangan pernah mobilisasi TNI, POLRI, BIN, KPU, ASN, Kepala Daerah, dan pengusaha," ujarnya Senin 5 Juni 2023 dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @BennyHarmanID.

Anggota Komisi II DPR RI itu juga meminta Jokowi untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya. Ia meminta agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu agar tidak mendiskriminasi kubu oposisi.

"Juga jangan pernah abusing power dan memperalat kejaksaan, KPK, MA, MK dn para pembantunya di kabinet utk memproses hukum Capres dari kubu oposisi, kriminalisasi tokoh2 politik kelompok oposisi dan membegal atau menghalang-halangi atau menekan partai politik dari kubu oposisi dgn maksud agar Capres dari kubu lawan tidak jadi berlayar," katanya.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Anies Baswedan Turun, Dua Sosok Lainnya Bersaing Ketat

Bahkan Benny beranggap hal tersebut sudah bukan tidak etis lagi, melainkan termasuk dalam kejahatan demokrasi yang tidak patut terjadi di Indonesia.

"Biarlah rakyat menentukan pemimpinnya, kewajiban presiden adalah menjaga dan menciptakan iklim yang sehat agar pilihan rakyat dilakukan secara bebas dan rahasia. Vox Populi,Vox Dei. #RakyatMonitor#," katanya.

Klarifikasi Cawe-cawe Jokowi

Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia menyampaikan klarifikasi Jokowi terkait cawe-cawe dalam Pilpres 2024 usai bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia ini.

Doli menyampaikan, cawe-cawe yang dimaksud Jokowi adalah dalam konteks memastikan presiden dan wakil presiden yang terpilih pada Pilpres 2024 bisa menyamakan persepsi untuk menghadapi kenyataan yang tidak mudah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat