/photo/2023/03/01/789509667.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengunggah pernyataan yang kemudian menjadi sorotan netizen. Melalui akun Instagram miliknya, @bem_unsoed menyerukan bahwa kampusnya sedang darurat kekerasan seksual.
BEM Unsoed pun mengeklaim pihak rektorat kampusnya tidak serius menegakkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi (Permendikbud) No. 30 tahun 2021 tentang Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam unggahannya tersebut, BEM Unsoed juga mengeklaim bahwa pihak rektorat terkesan menunda penanganan kasus kekerasan seksual hingga membiarkan terduga pelaku berkeliaran dengan bebas.
“Kasus kekerasan seksual bukan sebatas tindakan asusila, tetapi merupakan tindakan kejahatan yang melanggar hak asasi manusia. Ironisnya, sering kali mereka (Universitas) lalai dalam tugasnya. Bahkan, Universitas memiliki kecenderungan melindungi pelaku kekerasan seksual demi menjaga akreditasi kampus, termasuk kampus kita tercinta Universitas Jenderal Soedirman,” kata keterangan dalam Instagram @bem_unsoed, dikutip pada Rabu, 14 Juni 2023.
“Rektor Unsoed melantik pelaku kekerasan seksual menjadi pejabat kampus,” ujarnya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Beri Beasiswa Kuliah untuk Putri Ariani, Netizen: Urus Dulu Gaji Guru tuh
Selain itu, BEM Unsoed juga membahas mengenai sosialisasi yang seharusnya dilakukan oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada 12 fakultas di kampus tersebut. Mereka menyebut hal itu belum sepenuhnya terlaksana.
“Kasus kekerasan seksual yang belum jelas penegakannya, hingga program sosialisasi yang belum diketahui keberlanjutannya tentu menjadi tanda tanya besar bagi Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed (KBMU),” ucapnya.
Tanggapan Netizen
Pernyataan yang diunggah melalui Instagram @bem_unsoed itu pun hingga kini telah mendapatkan likes dari sekitar 3.017 netizen. Beberapa netizen ikut mengomentari unggahan tersebut, di antaranya pun memanggil kehadiran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Putri Ariani Curhat pada Nadiem Makarim: Terima Kasih Sudah Meluangkan Waktu