kievskiy.org

Mustofa Nahrawardaya: Kalau Al Zaytun Sudah Tersentuh Intelijen, Silakan Angkat Tangan

Ma'had Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Ma'had Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. /al-zaytun.sch.id

PIKIRAN RAKYAT – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang diduga mengajarkan aliran sesat kepada santri dan santriwati cukup meresahkan masyarakat. Apalagi sempat beredar video saat sholat Idul Fitri yang memperlihatkan cara sholat yang berbeda dengan ajaran Islam.

Setelah ditelusuri, disebutkan banyak kejanggalan yang terjadi di lingkup Ponpes Al Zaytun yang ada di Indramayu, Jawa Barat. Dalam sebuah video di tayangan YouTube Guru Gembul, seorang keluarga dari mantan santriwati Al Zaytun memberi kesaksian mengejutkan.

Guru Gembul itu menyebut santriwati Al Zaytun yang pulang ke rumah nampak sangat linglung. Bahkan dia berani menyebut ibu kandungnya sendiri kafir karena mencuci baju kotor yang telah dibawa.

Selain itu, dalam kajian Tim Peneliti Indonesia Institute for Society Empowerment (INSEP) tahun 2011 yang berjudul Al Zaytun the untold stories: investigasi terhadap pesantren paling kontroversial di Indoensia, disebutkan bahwa Al Zaytun merupakan metamorphosis dari Institut Suffah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia yang jadi cikal bakal gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

Baca Juga: Pecahkan Rekor Dunia, Dua Pria di Kanada Main Golf 306 Lubang salam 12 Jam Tanpa Henti

Dugaan adanya dukungan BIN

Tak hanya disebut terlibat dengan NII, Guru Gembul mengungkapkan salah satu tokoh pendukung Al Zaytun adalah sosok yang kuat yakni Jenderal Purnawirawan TNI Abdullah Mahmud Hendropriyono. Disebutkan pula bukan rahasia umum jika Hendropriyono akan menindak siapa saja yang menyenggol Al Zaytun.

“Bahkan Hendropriyono dikatakan pernah mengatakan siapapun yang mengusik Al Zaytun maka akan saya gebuk, padahal beliau itu pemimpin dari dinas intelijen Indonesia,” kata Guru Gembul.

Hal itu juga disoroti oleh Mustofa Nahrawardaya Founder Indonesia Crime Analyst Forum. Mustofa menyebut jika suatu institusi yang mendapat campur tangan dari pihak intelijen maka akan sulit untuk diusut.

"Kalau Al Zaytun sudah tersentuh tangan intelijen, silakan angkat tangan, karena mereka anggarannya besar. Ada anggaran, ada perancang. Apalagi kalau tidak teruadit, Al Zaytun akan dipelihara sampai kapanpun,” ujar Mustofa dalam acara bincang-bincang televisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat