PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap mantan pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo menerima fee dari sejumlah perusahaan terkait konsultasi perpajakan.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengungkapkan, hal itu terungkap usai penyidik saat memeriksa Direktur PT Apexindo Pratama Dita Agustinus Bensik Lomboan, Direktur Keuangan PT Birotika Semesta Rocky Joseph Pesik dan Direktur Keuangan PT Airfast Indonesia yang diwakili Lilita.
"Para saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait adanya konsultasi perpajakan dari perusahaan para saksi dengan konsultan pajak milik tersangka RAT," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Juli 2023.
"Dikonfirmasi pula adanya penerimaan fee dalam bentuk uang oleh tersangka RAT dari konsultasi dimaksud," ucapnya.
Dalam pemeriksaan itu KPK sejatinya juga turut memeriksa Direktur Keuangan PT Apexindo Pratama Duta namun tidak hadir. Rencananya pemeriksaan itu akan dilakukan penjadwalan ulang.
KPK tengah memproses hukum kasus dugaan gratifikasi Rafael terkait perpajakan sebesar US$ 90.000 atau setara Rp1,35 miliar.
Rafael diduga juga menerima gratifikasi dari sejumlah wajib pajak atas pengkondisian pemeriksaan pada 2011 lalu. Kala itu Rafael menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak pada Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jawa Timur.
Adapun pemberian pajak itu diduga melalui PT Artha Mega Ekadhana (AME) untuk mengatasi pajak, khususnya soal pelaporan pembukuan perpajakan pada negara melalui Ditjen Pajak.
Tak hanya itu, KPK juga menjerat Rafael dengan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Atas kasus ini sejumlah aset Rafael disita seperti mobil, motor, rumah, kost-kostan hingga rumah kontrakan.***