PIKIRAN RAKYAT – Wali Kota Medan Bobby Nasution menuai kecaman dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) lantaran dianggap mengeluarkan pernyataan yang mendukung tindak kekerasan tanpa pengadilan.
“Begal dan pelaku kejahatan tentu saja tak punya tempat di Kota Medan. Aksi mereka meresahkan, sudah tepat aparat bertindak tegas. Saya apresiasi Polrestabes Medan dan jajaran,” ucap Bobby dalam keterangan di Medan pada Senin, 10 Juli 2023, dikutip dari Antara.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Haris Wijaya, S.Sos, MComm memberikan dukungan kepada aparat untuk menindak tegas dengan tembak tempat terhadap pelaku begal yang meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Profil Bobby Nasution, Wali Kota Medan Menantu Jokowi yang Dukung Polisi Tembak Mati Begal
“Jika pelaku begal ini dibiarkan, maka semakin marak tanpa tindakan tegas penegak hukum. Kita khawatir masyarakat mempersenjatai diri, karena hilangnya rasa kepercayaan terhadap penegak hukum,” kata Haris Wijaya.
Dia mencontohkan kasus seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bernama Anshori Hasibuan yang tewas usai menjadi korban pembacokan dan perampasan kendaraan bermotor oleh komplotan begal pada Juni 2023 lalu.
Menurutnya, aparat kepolisian harus memperluas penindakan tegas, tidak hanya bagi para begal tetapi juga memberantas peredaran narkoba dan minuman keras (miras) yang dinilai menjadi sumber penyakit masyarakat.
“Tentunya langkah polisi ini untuk mengatasi maraknya peredaran narkoba dan miras sebagai induk segala tindak kejahatan yang saat ini terjadi,” kata Haris Wijaya.