PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mengetahui secara jelas ada oknum di Kejaksaan Agung yang dapat mempermainkan hukum menyusul besarnya kewenangan lembaga negara tersebut.
Di hadapan aparat saat menjadi inspektur Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) Ke-63 atau Hari Ulang Tahun (HUT) Kejaksaan Republik Indonesia, Jokowi menuturkan, dirinya tahu 'proyek nakal' seperti apa yang berpotensi dilakukan oknum di Kejaksaan Agung.
Hal ini lantaran menurutnya kejaksaan memiliki peran yang luas di tengah masyarakat.
"Sekali lagi kewenangan kejaksaan itu sangat besar. Kewenangan penyidikan, kewenangan penuntutan, kewenangan perampasan dan pengembalian aset, dan masih ada kewenangan-kewenangan lainnya," ucap Presiden.
"Peran jaksa sebagai pengacara negara juga sangat penting untuk melindungi kepentingan negara, mencegah penyalahgunaan keuangan negara, mempertahankan dan mengembalikan aset negara, termasuk menyelesaikan sengketa tanah negara dan sengketa perdagangan internasional," katanya.
Oleh karena itu, Jokowi mewanti-wanti agar tidak ada aparat negara yang mempermainkan hukum baik dari lingkungan kejaksaan maupun dari lembaga pengawal konstitusi lainnya.
"Pesan saya ini juga tidak hanya berlaku untuk aparat kejaksaan, tetapi untuk semua aparat penegak hukum kita, termasuk Polri, KPK, termasuk pula pengawas dan auditor di tingkat pusat maupun di daerah," ujarnya.
Adapun beberapa dugaan 'proyek nakal' yang dicurigai dijalankan oleh oknum aparat di antaranya seperti urusan rekanan proyek hingga perkara penitipan barang impor.