PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap penyebab buruknya polusi udara di Ibu Kota dalam beberapa bulan terakhir. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto menyebut hal itu disebabkan karena musim kemarau.
Jakarta bahkan menempati posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, yakni pada Minggu, 13 Agustus 2023, dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 170.
"Memang Juli hingga September biasanya musim kemarau sedang tinggi-tingginya. Sehingga berakibat pada kualitas udara menjadi kurang baik," kata Asep saat konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Jakarta Timur, Jumat, 11 Agustus 2023.
Menyiasati hal itu, Asep mengatakan sudah menyiapkan tiga strategi untuk mengendalikan polusi udara. Pertama, melalui kebijakan dan regulasi.
Baca Juga: Perbandingan Jumlah Kursi DPR Parpol Pendukung Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan
Kedua, menggencarkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum sebagai salah satu cara mengurangi emisi pencemaran udara. Dan ketiga mengeluarkan imbauan.
Asep mendorong agar warga Jakarta rajin mengecek kondisi kualitas udara sebelum beraktivitas di luar melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), atau Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
Terkait pengurangan emisi pencemaran udara, Asep menekankan hal itu sudah menjadi komitmen Dinas Lingkungan Hidup se-Jabodetabek.