kievskiy.org

Sesalkan Pengkhianatan NasDem dan Anies Baswedan, Demokrat Pertanyakan 6 Pasal dalam Piagam Koalisi

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra. /ANTARA/Rivan Awal Lingga

PIKIRAN RAKYAT - Partai Demokrat dikejutkan oleh keputusan NasDem yang meminang Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk bakal calon presidennya (bacapres), Anies Baswedan. Demokrat menganggap deklarasi tersebut sebagai bentuk pengkhianatan.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya menyesalkan sikap NasDem yang dianggap membuat koalisi baru padahal sudah menandatangani surat perjanjian.

“Bagi kami ini tentu bagian dari pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan. Karena, komitmen kita setara dan sejajar, sudah ada 6 pasal (poin) di dalam koalisi itu. Semua kita komunikasikan dengan baik, bukan malah bersekongkol atau diam-diam di belakang"

“Kami Partai Demokrat kaget menghadapi situasi saat ini dan juga menyesalkan, tidak menduga bagaimana teman-teman NasDem dan Mas Anies di belakang kami bersekongkol membuat koalisi baru. Ini suatu bentuk, bagi kami, adalah praktik politik yang tidak pas, tidak sesuai dengan yang kami pikirkan dan kami rasakan,” katanya dalam keterangan pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Operasi Zebra 2023 Serentak Dimulai Hari Ini, 7 Pelanggar Jadi Sasarannya

6 Poin Piagam KPP

  1. Membentuk koalisi yang bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)
  2. Mengusung Anies sebagai calon presiden pada Pilpres 2024
  3. Memberikan mandat sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan calon wakil presiden
  4. Memberikan ruang seluas-luasnya kepada Anies untuk menjalin komunikasi dengan partai politik lain
  5. Membentuk sekretariat bersama yang merupakan kelanjutan dari tim kecil
  6. Mengumumkan pasangan capres-cawapres pada waktunya.

Herzaky yang menyebut NasDem dan Anies sebagai mantan teman koalisi Demokrat, menyayangkan komunikasi antara kedua partai. Hubungan tersebut sudah terjalin selama satu tahun, tetapi berakhir dengan pengkhianatan.

Saat ditanya soal keputusan Demokrat yang diisukan keluar dari KPP, Herzaky membantah. Dia menegaskan bahwa Demokrat tidak mengundurkan diri, melainkan koalisi itu bubar usai Anies dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dideklarasikan sebagai pasangan bacapres dan bacawapres.

"Demokrat tidak mengundurkan diri. Kita tidak keluar, karena jelas-jelas teman-teman NasDem dan teman-teman PKB bersepakat sendiri membentuk kebersamaan dengan capresnya Anies Baswedan dan cawapresnya Muhaimin Iskandar"

“Mereka buat koalisi sendiri kok, jadi mereka yang membuat koalisi ini bubar. Jadi bukan menarik partai baru ke dalam koalisi ini, enggak dong. Kalau misal menarik koalisi, tentu ada komunikasi, kita telusuri sama-sama, pelajari sama-sama,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat