PIKIRAN RAKYAT - Calon pengantin yang menyebabkan Gunung Bromo kebakaran akhirnya menyampaikan permintaan maaf karena flare yang digunakan saat foto prewedding justru menghanguskan kawasan tersebut. Namun, mereka justru akan menuntut balik pengelola karena dinilai lalai.
"Kami juga akan ngambil langkah hukum nanti. Ini kesalahan mutlak juga pada petugas TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)," kata Kuasa hukum pengantin, Mustaji kepada wartawan pada Jumat 15 September 2023.
Dia menyatakan bahwa kliennya tidak tahu sama sekali mengenai aturan di kawasan Gunung Bromo. Petugas pun tidak memberikan informasi mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kawasan tersebut.
"Iya, tidak tahu, sama sekali tidak tahu," ucap Mustaji.
Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Etik Buntut Pertemuan Pimpinan KPK dan Tahanan Korupsi Masih Didalami Dewas
Salahkan Pihak Pengelola
Pengacara sejoli itu pun tampak menyalahkan pihak pengelola atas kelalaian yang mereka lakukan. Apalagi pada saat sesi foto prewedding, tidak ada pengawalan dari petugas yang berjaga di lokasi.
"Di mana seharusnya di situ aturannya, di dalam pengelolaan wisata itu harus ada pengawalan atau penjagaan, imbauan kepada pengunjung," ucap Mustaji.
"Jadi pengunjung tidak hanya dibiarkan begitu saja setelah kita membayar, pengunjung bisa berkeliaran sampai merusak tanaman-tanaman di situ," ujarnya menambahkan.
Akibat kelalaian petugas, Mustaji menilai pengunjung menjadi kebingungan dan tidak mengerti harus melakukan apa. Sehingga, hal itu bisa menyebabkan berbagai risiko, terutama pada saat musim kemarau seperti saat ini.