kievskiy.org

Jokowi Kaget Ada Aplikasi Kuasai Data 123 Juta Pengguna dalam Hitungan Bulan

Ilustrasi aplikasi.
Ilustrasi aplikasi. /Pixabay/JESHOOTS-com

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi dibuat terkejut oleh kehadiran satu aplikasi yang menguasai ratusan juta data hanya dalam hitungan bulan. Hal itu pun patut diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia, karena keamanan data masyarakat semakin rawan.

Dia menyampaikan, Indonesia memiliki potensi digital yang sangat besar. Pada 2020, tercatat 44 miliar dolar AS (Rp686,2 triliun), pada 2022 tercatat 77 miliar dolar AS (Rp1.200 triliun), dan pada 2025 diproyeksikan akan sebesar 146 miliar dolar AS (Rp2.277 triliun), lalu pada 2030 diperkirakan 360 billion dolar AS.

"Artinya, RP5.000 lebih, Rp5.000 triliun lebih di tahun 2030. Itu, dengan masih ada catatan, kalau yang namanya Digital Economy Framework Agreement di ASEAN ini bisa kita selesaikan negosiasinya di tahun 2025 yang angkanya terakhir tadi, yang 360 billion US Dollar itu akan lipat menjadi dua kali. Artinya, 720 miliar US Dollar. Kalau di Rupiahkan Rp11.250 triliun potensi ekonominya, sangat besar sekali," tutur Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Rabu 4 Oktober 2023.

Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo akan Menghadap Jokowi di Istana Hari Ini Kamis, 5 Oktober 2023

Dia menuturkan bahwa Digital Economy Framework Agreement akan membahas mengenai aturan perdagangan digital. Menurutnya, Indonesia harus menyiapkan hal tersebut dengan mempersiapkan aturan perdagangan dan pembayaran digital.

"Keamanan data hati-hati, harus diproteksi, dilindungi betul. Saya kaget kemarin setelah rapat disampaikan kepada saya, hanya dalam waktu bulan saja, saya enggak usah sebutkan aplikasi apa, sudah mencapai 123 juta orang masuk ke aplikasi itu. Hanya dalam hitungan bulan, karena pembeliannya sangat masif sekali," kata Jokowi.

"Artinya apa? Perilaku konsumen kita sudah dipegang. Mouth-nya mau ke mana sudah dipegang, arahnya mau ke mana sudah bisa ditebak, dan kita terlambat. Hal-hal seperti ini yang… Jadi sekali lagi, aturan mengenai perdagangan digital, pembayaran digital, keamanan data, dan juga mobilitas talenta digital kita ini pindah ke mana, pindah ke mana," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Heboh SMPN 1 Ponorogo Tarik Sumbangan Rp1,7 Juta ke Wali Murid untuk Beli Mobil, Bupati Siap Beri Sanksi Tegas

Indonesia Jangan Cuma Jadi Pasar

Jokowi pun mengingatkan, dengan potensi sebesar Rp11.250 triliun, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar. Oleh karena itu, Bumi Pertiwi diharuskan menjadi pemain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat