kievskiy.org

Ngotot Soal Kendaraan Listrik Nasional, Luhut: Indonesia Tidak Perlu Naif Belajar dari China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai saat ini merupakan momentum terbaik mengembangkan kendaraan listrik nasional di Indonesia.

Sekalipun, dari sisi teknologi, masih harus menggandeng negara lain yang sudah terlebih dahulu maju di industri berbahan bakar nonfosil tersebut.

Ia pun mengaku menjadi salah satu orang yang paling ngotot akan kendaraan listrik nasional, serta menyatakan Indonesia tidak perlu naif belajar dari China.

Baca Juga: Ayah Atta Halilintar Benarkan Punya Istri Kedua, Pengacara Singgung Soal Perceraian dan Kasus Anak

Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah payung hukum untuk mengembangkan kendaraan listrik nasional.

Seperti Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Perpres ini menandakan kebangkitan Indonesia untuk menjadi produsen kendaraan listrik.

Baca Juga: Persiapan Matang Gelar Drive In Cinema di Kiara Artha Park Bandung, Yana Mulyana: Nanti Ada Helper

Untuk mengembangkan kendaraan listrik, kata Luhut, Indonesia menggandeng dengan sejumlah negara antara lain China, yang teknologi industri tersebut sudah sangat maju dan bahkan hampir merajai kendaraan listrik di dunia.

"Untuk mengembangkan kendaraan listrik nasional saya termasuk yang paling ngotot. Karena kita tidak mau terus menerus menjadi pasar impor kendaraan,” kata Luhut saat webinar Kesiapan Pemangku Kepentingan Dalam Percepatan Investasi Produksi Kendaraan Listrik dan Infrastruktur Pendukung di Jakarta, Sabtu, 5 September 2020.

Luhut menyinggung kepemilikan nikel terbesar di dunia, sebagai bahan baku pembuatan baterai, masih dipegang Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat