PIKIRAN RAKYAT – Simak penjelasan politik dinasti, kemunculannya bisa dicegah oleh lima kelompok ini. Demikian penjelasan akademisi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Titin Purwaningsih.
Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Titin membeberkan dinasti politik di Indonesia, sejarah, serta dampaknya bagi demokrasi. Dalam pandangannya, ada perbedaan antara istilah itu dengan keluarga politik atau politik kekerabatan.
Apa itu politik dinasti?
Politik dinasti adalah upaya melanggengkan kekuasaan dengan mendudukkan anggota keluarga dalam jabatan politik. Jabatan itu bisa beragam, ada di berbagai level, bisa dari pusat atau pun di daerah.
Baca Juga: Apa Makna Asli Politik? Benarkah terkait Politisi, Partai Politik, dan Politik Identitas?
“Terdapat minimal 4 anggota keluarga yang menduduki jabatan politik, (politik dinasti) lebih dari dua generasi,” kata Titin.
Ada istilah-istilah lain yang berkaitan dengan hal tersebut, salah satunya adalah keluarga politik. Istilah tersebut merujuk pada situasi saat ada dua atau lebih anggota keluarga yang menduduki jabatan politik.
Istilah lainnya adalah politik kekerabatan, itu adalah upaya melanggengkan kekuasaan melalui rekrutmen politik yang menghasilkan anggota keluarga yang menduduki jabatan politik atau pemerintahan. Hal itu didasarkan bukan atas kemampuan yang dimiliki atau prosedur yang benar.
“Namun (rekrutmen politik itu) lebih didasarkan atas pertimbangan hubungan kekerabatannya baik karena keturunan ataupun ikatan perkawinan,” ujar Titin Purwaningsih.